ZONAUTARA.COM – Meski mayoritas masyarakat Indonesia menyatakan puas dengan kinerja 100 hari kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf, ada pula yang menyatakan ketidaksukaannya.
Dari hasil survei yang dilakukan Politika Research and Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI), masyarakat yang tidak puas menyatakan kesulitan menjangkau harga-harga yang naik-turun, pertumbuhan ekonomi yang macet di angka 5 persen, dan sulit mendapatkan pekerjaan.
Kebijakan Jokowi-Ma’ruf yang tidak disukai juga termasuk rencana kebijakan pencabutan subsidi listrik (72,6 persen) dan pengalihan subsidi LPG (60,5 persen).
Masyarakat yang tidak puas terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, 33 persen berada di wilayah yang bukan menjadi basis pemilih Jokowi-Ma’ruf.
Jokowi-Ma’ruf diketahui mengalami kekalahan pada Pemilu 2019 di Sumatera Barat, Riau, dan Jawa Barat.
61,4 persen puas
Survei yang dilaksanakan awal Februari 2020 itu menggunakan metodologi multistage random sampling dengan 2.197 responden yang tersebar di 220 desa atau kelurahan seluruh Indonesia dan margin of error 2,13 persen.
Secara mayoritas atau sebanyak 61,4 persen responden menyatakan kepuasannya terhadap kinerja pemerintahan sejauh ini.
Kepuasan masyarakat ditopang oleh pembangunan infrastruktur (76,6 persen), pembangunan sumber daya manusia (86,1 persen), penanggulangan bencana (64,1 persen), tiga kartu unggulan (Kartu Prakerja 76,5 persen, Kartu Indonesia Pintar Kuliah 86,6 persen, dan Kartu Sembako Murah 86,8 persen).
Editor: Ronny Adolof Buol