SPECIAL REPORT
Memburu emas di eks tambang Newmont
Jejak sejarah eksplorasi penambangan emas telah ada di sana sejak 1900an. Kolonial Belanda pernah memasang 60 mesin penumbuk emas di wilayah ini dan mengangkut setidaknya 5.000 kilogram emas dari perut bumi Ratatotok.
Laporan Reklamasi Lahan Eks Tambang PT Newmont Minahasa Raya yang kini menjadi Kebun Raya Megawati Soekarnoputri ini diproduksi atas dukungan dari Dana Jurnalisme Hutan Hujan (Rainforest Journalism Fund) yang bekerja sama dengan Pulitzer Center. Dikerjakan oleh Finneke Wolajan.
Lahan bekas tambang itu kini telah menjadi hutan
Areal seluas 221 hektar di Minahasa Tenggara itu dulunya merupakan wilayah konsesi PT Newmont Minahasa Raya.
Keanekaragaman hayati di hutan reklamasi
Sebagian besar kawasan kebun raya Megawati merupakan hasil reklamasi, meski ada beberapa kawasan yang termasuk hutan sekunder.
Konservasi tumbuhan pamah di kawasan Wallacea
Penduduk asli Minahasa dan Manado, memanfaatkan tumbuhan leilem sebagai bumbu dalam makanan.
Penambang tradisonal di tengah hijaunya kebun raya
Masyarakat di sekitar tambang mengaku belum merasakan manfaat dari kebun raya.
Kebun Raya Megawati di Minahasa Tenggara, hadapi ancaman dari pertambangan rakyat
Saat ini kurang lebih ada 40 ribu penambang di kawasan Ratatotok.
Bertaruh nyawa demi asap dapur mengepul
Sementara pemerintah berusaha menertibkan pertambangan tradisional, banyak penambang bertekad akan terus menambang.
Memburu emas di eks tambang Newmont
Sebuah catatan menyebut Kolonial Belanda pernah memasang 60 mesin penumbuk emas di wilayah ini dan mengangkut setidaknya 5.000 kilogram emas dari perut bumi Ratatotok.
Writing • Photo : Finneke Wolojan