Dodorobe – Seri permainan anak tradisional Sulawesi Utara

Dodorobe – Seri permainan anak tradisional Sulawesi Utara

ZONAUTARA.com – Setiap daerah di Nusantara punya kekayaan tradisi dan budaya. Termasuk kekayaan dalam permainan anak yang lahir dari kekhasan daerah dan ciri masyarakatnya.

Begitu pula dengan Sulawesi Utara sebagai tempat berdiamnya beberapa etnis asli seperti etnis Sangihe Talaud, etnis Minahasa, dan etnis Bolaang Mongonoduw.

Wilayah ini punya beberapa jenis permainan anak tradisional, yang walaupun dalam beberapa hal mirip dengan daerah lain di Nusantara.

Kemajuan teknologi dan modernisasi memang telah meminggirkan permainan anak tradisional dan menggantinya dengan permainan elektronik. Padahal permainan anak tradisional sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan dan budi pekerti serta tumbuh kembang anak.

Zonautara.com mencoba merangkum berbagai permainan anak tradisional tersebut dalam Liputan Khas Seri Permainan Anak Tradisional Sulawesi Utara, yang diturunkan secara berseri lengkap dengan videonya.

Dodorobe

Dodorobe atau tembak-tembakan adalah permainan anak laki-laki. Permainan ini lebih ke seni fisik dalam bermain perang-perangan.

Senjata atau alat tembak yang dipakai dalam permainan ini adalah bambu cina atau bulu tui (bahasa lokal Sulut). Sedangkan untuk peluru dipakai kertas atau buah jambu air yang masih kecil.

Bambu yang dipakai sebagai senjata itu berdiameter luar kurang lebih 1/2 inchi dan diameter dalamnya bervariasi antara 3/8 sampai 1/4 inchi.

Dodorobe terdiri dari dua bagian, yakni bagian pertama berbentuk pipa sepanjang kurang lebih 25 centimeter sampai dengan 45 centimeter. Bagian kedua adalah gagang yang juga terbuat dari rautan bambu, yang digunakan untuk mendorong peluru.

Saat gagang didorong untuk menekan peluru di dalam pipa bambu, dodorobe akan mengeluarkan suara. Kekuatan suaranya ditentukan teknik menembak pelurunya.

Cara bermain dodorobe ini adalah anak-anak dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok ini akan saling tembak seperti dalam perang. Kelompok yang paling banyak kena tembakan dialah yang kalah.

Editor: Ronny Adolof Buol



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article