Bagi kebanyakan orang hewan melata terlebih ular, adalah hewan yang menakutkan. Tapi bagi sebagian orang, ular bisa jadi sahabat. Sumber: @phriie_putranaja28 

#snake
#ular

Bagi kebanyakan orang hewan melata terlebih ular, adalah hewan yang menakutkan. Tapi bagi sebagian orang, ular bisa jadi sahabat.

Sumber: @phriie_putranaja28

#snake
#ular
...

Presiden prabowo subianto melantik jajaran menteri kabinet merah putih, di istana negara, pada senin (21/10) pukul 10. 00 wib. ⁣
⁣
prabowo melantik sebanyak 53 orang menteri — yang terdiri dari 7 menteri koordinator, 41 menteri, serta 5 kepala lembaga. ⁣
⁣
pada kesempatan itu, luhut binsar pandjaitan yang sempat menjabat sebagai menteri koordinator kemaritiman & investasi turut dilantik menjadi ketua dewan ekonomi nasional. ⁣
⁣
dalam upacara pelantikan, seluruh menteri pria terlihat kompak mengenakan dasi berwarna biru. ⁣
⁣
selanjutnya, presiden dijadwalkan akan melantik para wakil menteri, pada pukul 14. 00 wib, sedangkan para kepala badan/lembaga akan dilantik pada selasa (22/10). ⁣
⁣
kepada awak media, prasetyo hadi yang ditunjuk menjadi mensesneg sebut sidang paripurna perdana kabinet merah putih akan digelar rabu (23/10). ⁣
⁣
prasetyo juga membeberkan agenda pembekalan para menteri di akmil magelang, yang rencananya akan digelar pada 25-27 oktober mendatang. ⁣
⁣
sebelumnya, presiden prabowo & wapres gibran rakabuming raka mengumumkan jajaran kabinet merah putih pada minggu (20/10) malam, tepat pada hari yang sama setelah ia resmi dilantik menjadi presiden ke-8 ri. ⁣
⁣
kabinet merah putih diketahui diisi total 109 kursi, yang merupakan jumlah anggota terbanyak sejak kabinet dwikora iii yang dibentuk presiden soekarno pada 1966. ⁣
⁣
prabowo juga telah menegaskan bahwa kabinetnya akan besar. Menurutnya, kabinet yang besar diperlukan untuk “membangun pemerintahan yang kuat”. ⁣
⁣
namun, sejumlah pakar justru menilai bahwa kabinet yang gemuk “tidak efektif dan akan memperlambat pencapaian visi misi prabowo”. ⁣
⁣
pakar hukum tata negara universitas andalas, charles simabura sebut “negara yang besar tidak berarti jumlah kabinetnya harus gemuk”. Ia juga memberikan contoh bahwa negara sebesar as hanya memiliki 15 kementerian. ⁣
⁣
deputi sekretaris jenderal transparency international indonesia (tii), wawan suyatmiko menjelaskan bahwa penambahan jumlah kementerian merupakan hal yang “kontradiktif dengan tata kelola pemerintahan yang efektif”. ⁣
⁣
menurutnya, makin ramping kementerian, maka pemerintahan justru semakin efektif. ⁣
⁣
selengkapnya 🔗 voaindonesia. Com

Presiden Prabowo Subianto melantik jajaran menteri Kabinet Merah Putih, di Istana Negara, pada Senin (21/10) pukul 10.00 WIB.⁣

Prabowo melantik sebanyak 53 orang menteri — yang terdiri dari 7 menteri koordinator, 41 menteri, serta 5 kepala lembaga.⁣

Pada kesempatan itu, Luhut Binsar Pandjaitan yang sempat menjabat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman & Investasi turut dilantik menjadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional.⁣

Dalam upacara pelantikan, seluruh menteri pria terlihat kompak mengenakan dasi berwarna biru.⁣

Selanjutnya, Presiden dijadwalkan akan melantik para wakil menteri, pada pukul 14.00 WIB, sedangkan para kepala badan/lembaga akan dilantik pada Selasa (22/10).⁣

Kepada awak media, Prasetyo Hadi yang ditunjuk menjadi Mensesneg sebut Sidang Paripurna perdana Kabinet Merah Putih akan digelar Rabu (23/10).⁣

Prasetyo juga membeberkan agenda pembekalan para menteri di Akmil Magelang, yang rencananya akan digelar pada 25-27 Oktober mendatang.⁣

Sebelumnya, Presiden Prabowo & Wapres Gibran Rakabuming Raka mengumumkan jajaran Kabinet Merah Putih pada Minggu (20/10) malam, tepat pada hari yang sama setelah ia resmi dilantik menjadi Presiden ke-8 RI.⁣

Kabinet Merah Putih diketahui diisi total 109 kursi, yang merupakan jumlah anggota terbanyak sejak Kabinet Dwikora III yang dibentuk Presiden Soekarno pada 1966.⁣

Prabowo juga telah menegaskan bahwa kabinetnya akan besar. Menurutnya, kabinet yang besar diperlukan untuk “membangun pemerintahan yang kuat”.⁣

Namun, sejumlah pakar justru menilai bahwa kabinet yang gemuk “tidak efektif dan akan memperlambat pencapaian visi misi Prabowo”.⁣

Pakar hukum tata negara Universitas Andalas, Charles Simabura sebut “negara yang besar tidak berarti jumlah kabinetnya harus gemuk”. Ia juga memberikan contoh bahwa negara sebesar AS hanya memiliki 15 kementerian.⁣

Deputi Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII), Wawan Suyatmiko menjelaskan bahwa penambahan jumlah kementerian merupakan hal yang “kontradiktif dengan tata kelola pemerintahan yang efektif”.⁣

Menurutnya, makin ramping kementerian, maka pemerintahan justru semakin efektif.⁣

Selengkapnya 🔗 voaindonesia.com
...

Ingin berkontribusi?

Kami menerima sumbangan tulisan berupa artikel, opini, tulisan ilmiah, paper, maupun informasi dan data lainnya. Klik untuk submit tulisan anda!