bar-merah

Rayakan HUT RI Ke-75, KLiR gelar aksi di waruga Minawanua Likupang

zonautara.com
Aksi bersih-bersih KLiR di kawasan waruga Minawanua Likupang.(Image: koleksi KLiR)

LIKUPANG, ZONAUTARA.com – Perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 di tengah pandemi Covid-19 justru membawa semangat bagi Komunitas Likupang Raya (KLiR) untuk menjaga kelestarian budaya.

KLiR mengelar aksi bersih-bersih di kawasan waruga Minawanua Likupang yang berlokasi di Desa Likupang Satu, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, Senin (17/08/2020).

Ketua Harian KLiR Jelly Maramis saat diwawancarai Rabu (19/08/2020), mengatakan bahwa lokasi ini dipilih karena merupakan situs bersejarah untuk masyarakat Likupang.

Waruga Minawanua yang artinya kubur di kampung tua atau pemukiman mula-mula di Likupang ini, menurutnya, tersebar di beberapa titik di pinggiran sungai besar yang mengalir ke arah muara pelabuhan Likupang.

zonautara.com
Aksi bersih-bersih KLiR di kawasan waruga Minawanua Likupang.(Image: koleksi KLiR)

“Kerja bakti Komunitas Likupang Raya kali ini sebisa yang kami jangkau langsung, kami bersihkan. Karena masih pandemi covid19, yang hadir pun hanya beberapa orang dan tentu menerapkan protokol kesehatan covid-19,” jelas Jelly.

Ketua Harian KLiR ini menyesalkan karena lokasi waruga Minawanua Likupang tidak terawat, bahkan beberapa waruga pernah dirusak oknum tertentu sehingga tutup waruga terlepas dari posisi semula. Ia mengajak masyarakat untuk menghargai peninggalan leluhur minimal dengan tidak merusak atau mengotori kawasan ini.

“Waruga Minawanua adalah peninggalan leluhur artinya bagian dari sejarah khususnya masyarakat mula-mula di Likupang. Banyak hal positif yang bisa kita pelajari,” ungkap Jelly.

Di antaranya, imbuhnya, adalah nilai seni ukiran dan bagaimana semangat dan kekuatan leluhur kita zaman dahulu sehingga bisa membuat kuburan dari batu yang sangat berat namun bisa dibuat rapih dan berdiri kokoh sampai saat ini.

zonautara.com
Semangat anggota KLiR membersihkan peninggalan budaya Minahasa di kawasan waruga Minawanua Likupang.(Image: koleksi KLiR)

Galatia Rawung salah satu peserta kegiatan ini mengatakan, sebaiknya ada pembatas di pinggiran waruga supaya rumput tidak tumbuh dan mengotori bangunan waruga. Galatia berharap, berharap ada papan penanda atau papan nama lokasi supaya masyarakat yang berkunjung atau berada di lokasi ini bisa ikut menjaga dan menghargai lokasi bersejarah ini.

“Sejarah adalah alasan mengapa manusia ada sampai saat ini. Semoga Waruga Minawanua akan menjadi wisata sejarah budaya sebagai bagian dari bukti semangat perjuangan warga Likupan mula-mula,” kata mahasiswa Fakultas Hukum Unsrat Manado ini.

Sementara itu, Camat Likupang Timur Delby Wahiu yang ikut hadir dalam kegiatan ini mengatakan, lokasi Waruga Minawanua sudah dilaporkan kepada Dinas Pariwisata setempat untuk mendapat perhatian lebih serius.

“Lokasi Waruga Likupang bisa menjadi lokasi wisata sejarah di Likupang. Kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait supaya ada perhatian untuk pemugaran dan perawatan rutin lokasi ini,” ujar Delby.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com