ZONAUTARA.com – Kekuatan cinta telah digembor-gemborkan oleh banyak orang. Pertanyaan serupa “apakah cinta memiliki kekuatan dalam menyembuhkan?” pun telah banyak digaungkan. Hal ini tentu tak hanya dipikirkan oleh orang awam. Para ilmuwan pun berusaha untuk menjawabnya.
Sebuah studi yang diterbitkan di eLife dengan judul Persistent effects of pair bonding in lung cancer cell growth in monogamous Peromyscus californicus mengungkapkan bahwa sel kanker tampaknya memiliki waktu yang lebih sulit untuk tumbuh di antara tikus yang berpasangan.
Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa hubungan cinta memang melindungi tikus dari kanker. Terlebih lagi, perlindungan ini tampaknya tidak berasal dari sifat perilaku atau gaya hidup pasangan, melainkan dari mekanisme biologis yang secara langsung menghambat pertumbuhan tumor.
Widowhood effect
Penelitian ini menggunakan tikus untuk mengeksplorasi “Widowhood effect”, sebuah fenomena di mana seseorang menjadi lebih mungkin untuk meninggal tak lama setelah kematian pasangannya.
Para peneliti mengekstrak serum darah dari dua kelompok tikus. Satu kelompok terdiri dari tikus monogami yang telah terikat selama satu tahun. Kelompok yang lain memiliki ikatan pasangan yang terganggu setelah 12 bulan.
Para peneliti kemudian menumbuhkan sel kanker paru-paru manusia dalam serum dari kedua kelompok. Dalam darah tikus dengan ikatan pasangan yang terganggu, sel kanker tumbuh lebih besar dan menunjukkan aktivitas gen yang menunjukkan peningkatan kemampuan untuk menyebar.
Para peneliti melakukan percobaan kedua pada tikus hidup. Mereka mengekstrak sel kanker paru-paru dari tikus yang terikat dalam pasangan dan yang hubungan pasangannya terganggu. Mereka menanamkan sel-sel itu ke dalam tikus-tikus perawan dengan sistem kekebalan yang lemah. Sel kanker dari tikus yang hubungan dengan pasangannya terganggu, tumbuh lebih efektif pada tikus perawan.
Ikatan cinta dapat menyembuhkan luka
Secara keseluruhan, hasilnya menunjukkan bahwa aktivitas sosial, khususnya ikatan pasangan yang positif dan intim, dapat mengubah ekspresi gen dan pertumbuhan tumor.
Jika benar, proses ini dapat mengubah cara peneliti berpikir tentang “Widowhood effect”, yang sering dikaitkan dengan perubahan gaya hidup atau perubahan yang disebabkan oleh hormon pada jantung.
Penelitian ini dapat membangun dasar biologis yang menerangi jalan untuk perawatan kanker baru pada manusia, jika proses yang sama diamati pada manusia.