bar-merah

20 Jurnalis di Sulut ikut pelatihan kesetaraan gender dan keselamatan jurnalis

gender
Peserta pelatihan berfoto bersama. (AJI Manado)

ZONAUTARA.com – Sebanyak 20 jurnalis dari berbagai media dan daerah di Sulawesi Utara (Sulut) berhasil menyelesaikan Pelatihan Kesetaraan Gender dan Keselamatan selama dua hari, Jumat (26/8/2022) hingga Sabtu (27/8) di Hotel Gran Puri Manado.

Pelatihan tersebut merupakan program dari Internasional Federation Journalist (IFJ) bekerjasama dengan NORSK Journalistlag Norwegian Union of Journalist, AJI Indonesia dan didukung penuh AJI Manado.

Fasilitator dalam pelatihan ini, sekaligus Ketua Bidang Gender AJI Manado Joice Bukarakombang, mengatakan, pelatihan ini merupakan tindaklanjut dari dari Training of Trainer (TOT) Gender Equity and Safety di Bali awal Juli lalu.

“Pelatihan seperti ini sangat penting mengingat besarnya tantangan jurnalis saat bekerja, terbukti dengan masih banyaknya kasus ancaman dan diskriminasi,” kata Joice.

Menurut Joice, kegiatan ini mendapat respon yang positif, semua peserta yang terlibat terlihat antusias.

“Karena pelatihan seperti ini terbilang jarang, sehingga peserta sangat bersemangat mengikutinya. Selain itu, animo besar juga terlihat dari jumlah pendaftar yang cukup banyak. Hanya saja tidak bisa diakomodir semua sebab ada kuota yang sudah ditentukan,” kata Joice.

Senada, fasilitator lainnya, Neno Karlina mengatakan, banyak peserta yang berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan.

“Mereka menyadari jika selama ini sebagai jurnalis mereka tidak baik-baik saja. Butuh pemahaman dan kesadaran untuk memahami ketidaksetaraan gender dan diskriminasi yang tidak hanya terjadi di luar tetapi kadang terjadi juga di tempat kerja,” jelas Neno.

Salah satu peserta pelatihan, Laras Dondo, mengaku senang bisa terlihat dalam proses pelatihan.

“Dari apa yang saya pelajari selama dua hari, saya mulai mengerti bahwa butuh keberanian dan kesadaran untuk menerima perbedaan, memahami hak-hak jurnalis, serta butuh mitigasi yang baik sebelum melakukan peliputan guna meminimalisir risiko saat meliput. Sebab sebagaimana yang diketahui bersama tidak ada berita seharga nyawa,” kata Laras.

Pernyataan yang sama juga disampaikan Yulia Walandouw, Agung Sugiono dan jurnalis senior, Gracey Wakary, bahwa pelatihan ini bukan hanya sekadar menambah pengetahuan, tetapi terutama menambah pengalaman, wawasan dan memperkuat jejaring.

“Kami berharap kegiatan seperti ini, bisa sering dilaksanakan, sehingga akan makin mempertajam kemampuan,” katanya.

Demikian juga dengan jurnalis Sri Surya, yang mengatakan, pelatihan itu menambah senjata untuk bertarung dalam dunia jurnalistik yang serba tidak terduga.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



TAGGED:
Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com