Zonautara
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network
No Result
View All Result
Zonautara
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network
No Result
View All Result
Zonautara
No Result
View All Result
Home PERISTIWA PRESS REVIEW

Kemungkinan Terjadinya Konflik Militer antara AS dan China “Sangat Tinggi”

by Redaksi ZU
A A

Seorang anggota Kongres Amerika Serikat terkemuka dari Partai Republik pada Minggu (29/1) mengatakan bahwa kemungkinan terjadinya konflik antara AS dan China menyangkut masalah Taiwan “sangat tinggi,” setelah salah seorang jenderal militer AS menimbulkan kekhawatiran lewat sebuah memo yang ia tulis yang berisi peringatan bahwa AS akan memerangi China dua tahun lagi.

Dalam sebuah memo tertanggal 1 Februari namun dirilis pada Jumat (27/1), Jenderal Mike Minihan, yang memimpin Komando Mobilitas Udara, menulis kepada pimpinan sekitar 11.000 anggotanya bahwa, “Naluri saya mengatakan bahwa kita akan berperang pada 2025.”

“Saya harap ia salah, meski saya rasa ia benar,” kata Mike McCaul, ketua baru Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, dalam acara Fox News Sunday.

Pandangan sang jenderal tidak mewakili Departemen Pertahanan AS namun menunjukkan kekhawatiran di tingkat tertinggi militer AS terkait kemungkinan upaya China untuk merebut kendali Taiwan, yang China klaim sebagai bagian dari provinsinya yang membangkang.

Baik AS maupun Taiwan sama-sama akan menggelar pemilihan presiden tahun 2024, sehingga berpotensi menciptakan kesempatan bagi China untuk mengambil tindakan militer, tulis Minihan.

McCaul mengatakan, apabila China gagal mengambil alih kendali Taiwan tanpa pertumpahan darah, maka, “menurut hemat saya, mereka akan mempertimbangkan invasi militer. Kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi ini.”

Ia menuduh pemerintahan Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat menunjukkan kelemahan setelah penarikan diri pasukan AS secara ceroboh dari Afghanistan, yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya perang dengan China.

“Kemungkinannya sangat tinggi bahwa kita akan mengalami konflik dengan China dan Taiwan dan Indo Pasifik,” kata McCaul.

Gedung Putih menolak menanggapi pernyataan McCaul.

Anggota DPR dari Partai Demokrat, Adam Smith, yang duduk di Komite Angkatan Bersenjata DPR AS, mengatakan bahwa ia tidak setuju dengan penilaian Minihan.

Smith mengatakan kepada Fox News Sunday bahwa perang dengan China “bukan saja tidak tak terhindarkan, tapi juga sangat tidak mungkin. Kita memiliki situasi yang sangat berbahaya di China. Tapi saya rasa para jenderal harus sangat berhati-hati untuk mengatakan bahwa kita akan berperang, bahwa itu tidak dapat dihindari.”

Smith mengatakan bahwa AS harus berada dalam posisi untuk mencegah China melakukan aksi militer terhadap Taiwan, “tetapi saya sepenuhnya yakin kita dapat menghindari konflik itu jika kita mengambil pendekatan yang tepat.”

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin awal bulan ini mengatakan dirinya sangat meragukan indikasi bahwa peningkatan aktivitas militer China di dekat Selat Taiwan bertujuan untuk segera menginvasi pulau yang memiliki pemerintahannya sendiri itu.

Seorang pejabat Pentagon pada hari Sabtu (28/1) mengatakan bahwa pernyataan Jenderal Minihan “tidak mewakili pandangan departemen (kehakiman) mengenai China.” [rd/rs]

Sumber


Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
Tags: ASperangvoaAsia PasifikVOA Headline NewsMike McCaulamerika serikatpolitikchinaTaiwan
ShareTweetSend

Related Posts

PRESS REVIEW

Bisakah Seorang Terpidana Terpilih menjadi Pejabat Federal di AS?

1 April 2023

...

PRESS REVIEW

Perkuat Kerjasama Penegakan Hukum, Indonesia-Rusia Sepakati Perjanjian Ekstradisi

1 April 2023

...

Discussion about this post

Facebook Twitter Instagram Youtube

Redaksi

Kelurahan Mongkonai, Kecamatan Mongkonai Barat, Kotamobagu.
Email: [email protected]
[email protected]

  • Tentang Kami
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Data Pribadi

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.