ZONAUTARA.COM, RATATOTOK – Memiliki sumber daya alam yang kaya, Ratatotok, salah satu Kecamatan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) jadi salah satu pusat pertambangan. Hal tersebut terjadi sejak masa penjajahan Belanda. Salah satu yang paling tersohor dari kekayaan alam Ratatotok adalah biji emas.
Selain biji emas, pada masa penjajahannya, Belanda juga membawa ide baru dan hal-hal modern serta membuka ketertutupan akses ke luar daerah. Belanda mengolah serta mengangkut sekitar 5.060 Kilogram emas dari tambang Gunung Mesel pada tahun 1900-1921.
Belanda juga berkontribusi dalam inovasi teknologi di Sulawesi Utara. Sebuah mesin penumbuk biji emas diciptakan oleh J. F. Van Der Bijl di Desa Ratatotok Timur pada tahun 1898, untuk membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas pengolahan biji emas.
Saat ini, bekas mesin penumbuk emas masih bisa ditemukan di Pantai Lakban di desa Ratatotok Timur. Meski dipenuhi karat, namun mesin ini masih terlihat kokoh.
Karena terletak di pantai, mesin penumbuk emas ini tidak hanya menjadi bukti sejarah, akan tetapi  telah menjadi salah satu penunjang objek wisata.
Pengunjung yang datang menikmati panorama keindahan Pantai Lakban pun juga bisa melihat, bahkan memegang mesin secara dekat walau tetap dianjurkan untuk berhati-hati.
Untuk bisa menikmati pesona tempat ini, butuh sekitar 3 jam 19 menit waktu tempuh menggunakan mobil dari Manado sebagai ibu kota provinsi.
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
