bar-merah

Believer” Tampilkan Elemen Nostalgia, Berencana ke Indonesia Tahun Depan

Lima puluh tahun setelah film The Exorcist berhasil menakuti para pecinta film horor dan bahkan meraih 10 nominasi Academy Awards, jelang perayaan Halloween di AS, Hollywood kembali merilis sekuelnya yang diberi judul The Exorcist: Believer.

Kali ini film waralaba yang ke-6 ini menggandeng penulis, sekaligus sutradara David Gordon Green, yang menampilkan kembali tema supernatural dan eksorsisme, dengan plot yang lebih mengejutkan.

Aktris Olivia O’Neill, pemeran tokoh Katherine dalam sebuah adegan di film “The Exorcist: Believer.” (Universal Pictures/AP)

Film berdurasi 1 jam 15 menit ini mengawali kisah pasangan suami istri, Victor dan Sorene, yang sedang berlibur di Haiti. Gempa hebat tiba-tiba melanda Haiti dan Sorene yang tengah hamil besar pun meninggal dunia. Namun, bayi mereka yang diberi nama Angela selamat.

Dua belas tahun berlalu, Angela yang sudah beranjak remaja suatu hari hilang tanpa jejak di hutan bersama temannya, Katherine, setelah pulang sekolah. Tiga hari kemudian keduanya ditemukan tanpa mengingat apa yang terjadi kepada mereka.

Serangkaian peristiwa aneh dan teror yang menakutkan yang tak masuk akal pun mulai muncul. Victor yang putus asa lalu berusaha mencari orang yang pernah menyaksikan hal serupa.

Eksplorasi Spiritualisme

Bagi sutradara David Gordon Green, inti dari proses penggarapan film The Exorcist: Believer adalah eksplorasi sipiritualisme.

“Secara tradisional kita melihat perspektif Katolik dan ritus Roma. Ini adalah kesempatan untuk membukanya dan melihat perspektif Katolik, juga Baptisme, di samping perspektif dasar, ateis, dan di atas semua itu, perspektif medis,” ujar David Gordon Green dalam wawancara khusus dengan VOA Indonesia.

“Jadi, ini adalah ekplorasi spiritualisme yang saya harap berlanjut dalam warisan (film) waralaba ini,” tambahnya.

Sutradara David Gordon Green di lokasi syuting "The Exorcist: Believer" (dok: Eli Joshua Adé/Universal Pictures via AP)

Sutradara David Gordon Green di lokasi syuting “The Exorcist: Believer” (dok: Eli Joshua Adé/Universal Pictures via AP)

Walau sudah mengeksplorasi beragam spiritualisme dan juga budaya, David mengatakan ia belum pernah mempelajari mitologi Asia, termasuk Indonesia.

“Itu ide yang bagus, mungkin di situlah saya harus mempelajari, (dan mulai) mempelajari untuk sekuelnya,” kata David Gordon Green.

“Saya punya teman yang adalah ahli antropologi di Indonesia dan seharusnya saya mengunjungi dia musim panas lalu. Mungkin saya akan pergi (ke Indonesia) musim panas tahun depan,” tambahnya.

Tantangan Teknis dan Spiritual

Sutradara yang juga dikenal lewat film waralaba Halloween ini juga mengatakan bahwa proses penggarapan film The Exorcist: Believer ini sungguh menantang, khususnya ketika harus menyeimbangkan antara sisi teknis dan logistik, hambatan yang ditemui di tengah jalan, serta kepribadian dan temperamen yang berbeda di antara orang-orang yang terlibat.

Aktris Lidya Jewett, pemeran Angela dalam sebuah adegan di film "The Exorcist: Believer." (Universal Pictures/AP)

Aktris Lidya Jewett, pemeran Angela dalam sebuah adegan di film “The Exorcist: Believer.” (Universal Pictures/AP)

Sutradara berusia 48 tahun ini mengakui terkadang perlu adanya penjelasan dan percakapan dengan para pemain dan kru mengenai apa yang akan mereka buat dan lakukan.

“Film ini memiliki tantangan khusus, karena kita juga mengakses dunia spiritual yang sangat rentan, jadi kami menghadirkan hal-hal seperti, bukan saja dunia yang nyata dan sisi teknis dari pembuatan film, tetapi juga ada kontribusi spiritual dalam film ini,” ujar David Gordon Green.

Sewaktu ditanya apakah dirinya sendiri percaya akan hal-hal supranatural seperti yang ia tuangkan dalam filmnya, David mengatakan bahwa walau ia sudah pernah melihat banyak hal yang ia tidak bisa mengerti atau jelaskan, ia tertarik oleh banyaknya “cara untuk mengilustrasikan hal-hal yang tidak kita pahami.”

“Tapi saya tidak bisa mengatakan secara spesifik bahwa (hal yang berhubungan dengan) supranatural telah hadir dalam kehidupan saya,” tambahnya.

Ritual Khusus

Sebelum melakukan proses syuting, David Gordon Green mengaku tidak memiliki ritual khusus yang dilakukan. Namun, ia mengatakan pernah melakukan beberapa ritual sebelum dan sesudah syuting film.

“Sering kali kami membakar sage (daun herbal -red) di lokasi syuting dan kemudian meminta seorang pendeta untuk datang, dan memberkati lokasi (syuting),” cerita David.

“Ada salah satu pemilik rumah yang mengatakan bahwa kami hanya bisa syuting di rumah mereka, jika kami melakukan ritual itu,” tambahnya.

Elemen Nostalgia

Kolektor film asal Indonesia di Los Angeles, Frisky Kaunang, yang gemar nonton film horor dan sering menghadiri acara-acara bertema horor, mengatakan suka dengan film waralaba ini, walau sempat skeptis saat membaca ulasan dari para kritikus dan penonton.

“Kebetulan juga “The Exorcist” yang original (tahun 1973) itu film horor favorit saya sepanjang masa,” kata Frisky Kaunang kepada VOA.

Menurut Frisky, walau tidak berdampak hebat seperti film yang pertama, film The Exorcist: Believer tetap menampilkan elemen-elemen menarik, seperti roh jahat Lamashtu yang berasal dari mitologi Mesopotamia.

“Katanya sih malah (musuh roh jahat) Pazuzu dari “The Exorcist” pertama,” ujar Frisky.

Film The Exorcist: Believer juga membawa nostalgia dari film yang terdahulu. Mulai dari dentingan musik Tubular Bells karya musisi asal Inggris, Michael Gordon Oldfield yang kembali terdengar dan menambah ketegangan dalam film kali ini, hingga kemunculan kembali aktris Ellen Burstyn, pemeran tokoh Chris MacNeil yang juga tampil dalam film The Exorcist yang dirilis pada 1973.

“Secara cerita juga masih tentang hope (harapan -red) dan belief (kepercayaan -red). Demon vs God (setan vs Tuhan -red). Siapa yang menang, tergantung iman siapa yang lebih kuat,” kata Frisky.

Aktris Ellen Burstyn, kiri, dan aktor Leslie Odom, Jr. dalam film "The Exorcist: Believer." (dok: Anne Marie Fox/Universal Pictures/AP)

Aktris Ellen Burstyn, kiri, dan aktor Leslie Odom, Jr. dalam film “The Exorcist: Believer.” (dok: Anne Marie Fox/Universal Pictures/AP)

David Gordon Green pun senang mengetahui bahwa film waralaba ini memiliki penggemar yang penasaran dengan apa yang akan kembali ditampilkan dalam film yang baru.

Ia pun berusaha untuk tetap menuangkan ciri khas dari film yang terdahulu dengan menampilkan berbagai tema dan elemen yang sudah menempel dan dikenal oleh para penggemarnya.

“Menurut saya orang akan memahami rasa hormat yang kami berikan kepada film aslinya. Pada saat yang sama saya mencoba untuk membuat sesuatu yang sangat pribadi dan membubuhkan ciri khas saya pada film ini. Jadi, semoga ada banyak kejutan untuk semua orang,” jelasnya.

Film The Exorcist: Believer juga menampilkan aktor Leslie Odom Jr yang memerankan tokoh Victor, aktris Ann Dowd yang terkenal lewat serial The Handmaid’s Tale, dan aktris remaja Lidya Jewett, yang terkenal lewat film Black Panther dan Hidden Figures.

Hingga artikel ini dirilis, film The Exorcist: Believer yang memakan biaya 30 juta dolar AS telah berhasil meraup penghasilan sebesar 52.7 juta dolar AS di seluruh dunia. Rencananya sekuel film ini, yang bertajuk “The Exorcist: Deceiver” akan dirilis pada April 2025. [di/dw]

Source link



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat




Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com