MINAHASA SELATAN, ZONAUTARA.COM – Bupati Minahasa Selatan, (Minsel), Franky Donny Wongkar merespon baik adanya usulan terhadap mitigasi perdagangan satwa liar di wilayahnya. Hal tersebut disampaikannya, dalam pertemuan dengan tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara (Sulut) dan Program Selamatkan Yaki baru-baru ini.
Dalam pertemuan yang turut dihadiri Wakil Bupati Minsel,Petra Yani Rembang, Sekretaris Daerah (Sekda), Glady Kawatu dan lingkup jajaran pemerintah Minsel tersebut, Wongkar menegaskan, pihaknya akan bekerjasama untuk upaya sosialisasi, tentang aturan terkait perdagangan satwa liar baik yang dilindungi atau yang tidak, sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sementara itu, Sekda Minsel, Glady Kawatu, juga mengatakan akan menindaklanjuti pertemuan ini dengan dukungan-dukungan taktis.
“Apalagi Pak Bupati juga sudah mengetahui maksud tim ini,” kata Sekda.
Respon Pemda Minsel dalam rangka mendorong upaya-upaya penyadartahuan kepada masyarakat untuk tidak lagi memperdagangkan satwa liar terancam punah dan dilindungi disambut baik oleh BKSDA Sulut.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sulut, Yakub Ambagau, mengatakan kerjasama ini akan menjadi faktor penting dalam upaya pelestarian jenis-jenis satwa terancam punah dan dilindungi, di Sulawesi, khususnya di Sulut.
“Respon dari pemerintah Kabupaten Minahasa tentu sangat membanggakan,” kata Yakub.
Senada, Ziva Justinek dari Program Selamatkan Yaki menyampaikan terimakasih atas dukungan Pemkab Minsel, dan berharap segera terealisasi sebuah deklarasi bersama untuk program kerja ke depan.
“Terima kasih juga kepada BKSDA yang telah menginisiasi pertemuan ini, dan yang selalu mendorong semangat kemitraan untuk perlindungan satwa liar,” ujar Ziva.
Menurutnya, saat ini Selamatkan Yaki sedang gencar melakukan pendekatan di pasar-pasar tradisional di Sulawesi Utara dalam upaya penyadartahuan warga atas keberadaan satwa liar.
“Dengan tema Bekeng Sulut Bangga, bangga nyanda buru, jual, makang dan piara satwa liar terancam punah dan dilindungi, maka managemen kolaborasi berbagai pihak diharapkan terus terjalin untuk keberadaan satwa liar, tetap terjaga dengan baik,” harap Ziva.
Di Minsel, lanjut Ziva, kegiatan sudah dimulai dengan Focus Group Discussion (FGD) sebagai upaya merangkum masukan berbagai pihak sebelum tim turun ke pasar Motoling dan Tompaso sebagai 2 pasar yang menjadi prioritas saat ini. ***