Selagi anggota kongres AS mempertimbangkan pemberian bantuan miliaran dolar untuk membantu Ukraina melawan Rusia dan konflik Israel dengan Hamas, muncul pertanyaan baru mengenai miliaran dolar bantuan yang dikirim ke Afghanistan, sejak pasukan AS menarik diri dari negara itu pada Agustus 2021.
Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR, Michael McCaul dari Partai Republik mengatakan, “Kami tahu Taliban terlibat dalam pencurian dan penyelewengan dana ini untuk tujuan jahat mereka. Yang meresahkan saya adalah pemerintahan Biden menerapkan kebijakan yang melibatkan segala cara.”
Amerika adalah penyumbang internasional terbesar untuk Afghanistan, tetapi John Sopko, inspektur jenderal khusus untuk pemulihan Afghanistan mengatakan kepada anggota kongres pada hari Selasa bahwa ia tidak dapat menjamin dana itu akan disalurkan ke tempat-tempat yang tepat.
“Kami telah mendokumentasikan bahwa Taliban menerima dana AS. Kami belum mengetahui jumlah pastinya. Seperti yang saya sebutkan dalam pernyataan saya, kita tahu, pencuri biasanya tidak mengatakan berapa banyak yang mereka curi,” jelasnya.
Para anggota kongres AS mengakui akan ada bencana kemanusiaan, jika AS meninggalkan Afghanistan.
Anggota Kongres Gregory Meeks dari Partai Demokrat di Komite Urusan Luar Negeri DPR mengatakan, “Sangat penting bahwa kita mempertahankan ruang kita untuk berhubungan dengan Taliban, namun saya tidak yakin kita akan memperoleh hasil kebijakan yang lebih baik jika kita menghentikan bantuan.”
Awal tahun ini, PBB memperkirakan penurunan 30 persen untuk bantuan internasional akan berdampak buruk pada perekonomian Afghanistan. Sopko mengatakan kepada anggota kongres bahwa penghentian bantuan juga akan berdampak pada kebijakan AS.
“Orang-orang akan kelaparan dan sekarat di jalanan. Kendali atau pengaruh apa pun yang kita miliki – yang menurut saya minimal – akan hilang jika kita menghentikan (bantuan) itu.”
Komisi Penyelamatan Internasional awal pekan ini memperingatkan bahwa keputusan Pakistan untuk memulangkan secara paksa puluhan ribu pengungsi Afghanistan, banyak di antaranya telah tinggal di Pakistan selama puluhan tahun, dapat memperburuk krisis.
Direktur asosiasi Komunikasi Asia di Komite Penyelamatan Internasional, Nancy Dent mengatakan, “Negara ini tidak mampu menampung ribuan keluarga yang datang dan kemungkinan besar hal itu akan semakin memperburuk perekonomian. Jadi, situasi Afghanistan secara keseluruhan juga kemungkinan akan memburuk.”
Sekelompok anggota kongres AS berencana untuk mendorong Pakistan agar membatalkan keputusan untuk memulangkan warga Afganistan. [ps/lt]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia