bar-merah

Kapal LCT Bora V hilang kontak di perairan Sitaro, nasib 16 penumpang belum Jelas

kapal
Kapal LCT Bora V yang hilang kontak. (Foto: Ist)

ZONAUTARA.COM – Kapal LCT Bora V yang dinahkodai James Malumbot, berlayar dari Pelabuhan Bitung menuju ke Pelabuhan Tagulandang, hilang kontak pada Minggu, 21 Januari 2024, sekira pukul 21.50 Wita. Hingga Selasa (23/1) nasibi kapal tersebut belum diketahui.

“Capt LCT Bora V menelepon saya sekitar jam 21.30 Wita, saya ingin langsung bergerak cari armada untuk menolong, tapi cuaca lagi tidak memungkinkan,” kata Margaretha Segala, Kepala Syahbandar Tagulandang, saat dihubungi, Senin (22/1/2024) lewat media perpesanan.

Menurut Margaretha, ia terpaksa menunggu sampai cuaca mereda dan baru menghubungi perahu pencari ikan milik nelayan.

“Jadi kita tunggu sampai jam 00.30 Wita, Saya lihat cuaca sudah boleh, langsung telepon nakhoda kapal Tristan (pajeko) untuk minta tolong dalam pencarian,” ungkap Margaretha.

Saat itu cuaca masih ekstrim, sekira jam 01.00 wita, Kata Margaretha, hadir petugas Syahbandar, dari Koramil dan Pos AL, ikut dalam pencarian LCT Bora V. Dengan menggunakan kapal pajeko dan cara pandang yang terbatas, mereka berusaha melakukan pencarian.

“Kami kembali sekitar jam 06.00, Kami sudah berusaha mencari di tengah cuaca buruk, tapi kami tidak menemukan apa – apa,” jelasnya.

Pada Pukul 03.30 Wita, Tim SAR dari Kantor Basarnas Manado telah menurunkan KN Bima Sena untuk melakukan pencarian. Pada pagi hari sekira pukul 07.10 Wita, tim menemukan serpihan petunjuk, sebuah lifecraft mengapung.

“Saat dibuka Lifecraft itu dalam keadaan kosong, tidak ada tanda, tapi kuat dugaan itu milik Kapal LCT Bora V yang hilang kontak,” kata Kepala Basarnas Manado, Monce Brury.

Brury dalam keterangan pers pada Senin siang menjelaskan, Basarnas Manado saat ini terus melakukan pencarian. Pihaknya juga berkoordinasi dengan semua pihak untuk membantu pencarian.

Informasi yang diterima, KPLP Bitung juga menurunkan sebuah kapal KN Gandiwa bertolak ke lokasi hilangnya kontak kapal LCT Bora V.

“Kami juga berkoordinasi dengan Airnav, supaya apabila ada pesawat yang melintas di lokasi kejadian melihat serpihan sebagai petunjuk,” kata Brury lagi.

Data dari Basarnas Manado, ada manifest penumpang selain ABK (anak buah kapal), sehingga total orang dalam kapal berjumlah 16 jiwa.

“10 ABK dan ada enam lagi penumpang kapal,” sebut Brury.

Muatan kapal

Zonautara.com menemukan informasi bahwa Kapal LCT Bora, sempat kembali ke Pelabuhan Bitung setelah bertolak pada, Jumat, 19 Januari 2024.

Sesuai laporan dari Kapolres Kabupaten Kepulauan Sitaro kepada Kapolda Sulut, menerangkan kapal sempat kembali lagi karena cuaca buruk.

“Kapal awalnya berangkat dari Bitung pada hari Jumat 19 Januari 2024 akan tetapi saat dalam perjalanan akibat cuaca extrim kapal balik lagi ke Bitung,” tulis laporan Kapolres Sitaro AKBP Iwan Permadi.

Zonautara.com kemudian lewat berbagai informasi di Whatsapp menerima laporan manifest barang yang termuat yakni 4 unit tronton serta 2 unit dump truck. Informasi barang ini milik PLN yang akan dibawa ke Pulau Tagulandang, termasuk mesin generator untuk mengatasi krisis listrik.

Informasi ini muatan tersebut coba dikonfirmasi kepada pihak Manager ULP PLN Tagulandang, Henry Nugroho. Namun Henry memberi alasan tidak berwenang memberikan pernyataan resmi.

“Baik pak, terkait muatan berapa kendaraan dan apa saja yang diangkut baik secara spek mesin oleh pihak terkontrak, dari kantor induk maupun dari syahbandar (pemerintah) belum ada rilis resminya pak, jadi kami belum bisa memberi keterangan resmi. Mohon menunggu rilis resmi dari instansi terkait terima kasih,” kata Henry.

Tim Basarnas Manado sedang melakukan pencarian. (Foto: Humas Basarnas Manado)

Respon DPRD dan Pemerintah Daerah

Merespon musibah ini, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Toni Supit angkat bicara. Bupati dua periode Kepulauan Sitaro yang duduk di Komisi 3 tersebut menyesali terjadinya kecelakaan kapal. Apalagi saat membawa bantuan listrik ke Pulau Tagulandang.

“Kami sudah menghubungi berbagai pihak untuk ikut membantu, tentunya prihatin apalagi saat membawa mesin untuk PLN,” kata Supit.

Meski begitu ia memastikan, keselamatan para kru kapal menjadi prioritas utama, karena pasti ada keluarga menunggu di rumah.

“Semoga semua kru selamat, untuk mesin generator nanti kami upayakan lagi supaya bisa dikirim penggantinya,” ucap Supit.

Sekertaris Daerah Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro Denny D Kondoj, mengajak semua masyarakat termasuk keluarga supaya berdoa bersama sehingga seluruh penumpang bisa ditemukan dalam keadaan selamat.

“Kita semua berdoa, semoga kapal bisa ditemukan dan seluruh kru kapal serta penumpang bisa ditemukan dengan selamat,” kata Kondoj.

“Kepada keluarga, Pemerintah memastikan akan membantu sebisa mungkin untuk pencarian Kapal LCT Bora V,” janji Kondoj.

Sementara itu Agustina Malumbot, kakak kandung Kapten Kapal James Malumbot, tidak bisa meyembunyikan kesediahannya. Dengan mata berkaca-kaca, ia berharap adik dan semua kru serta penumpang bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat.

“Kami keluarga berharap James dan semua kru lainnya bisa ditemukan selamat,” ungkap Agustina.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com