bar-merah

Upaya Trump untuk Tunda Sidang Uang Suap Kembali Ditolak Pengadilan Banding

Seorang hakim pengadilan banding New York telah menolak permintaan mantan presiden Trump untuk menunda sidang kasus pidana uang suap. Hakim hanya membutuhkan waktu 12 menit untuk mengesampingkan argumen bahwa persidangan itu harus ditunda ketika Trump sedang berupaya melawan perintah pembungkaman atau gag order.

Gag order adalah perintah pengadilan agar sebuah kasus tidak dibahas di publik.

Putusan hakim Cynthia Kern adalah kedua kalinya dalam beberapa hari pengadilan tingkat menengah menolak untuk menunda persidangan yang dijadwalkan dimulai pekan depan. Putusan itu makin memperkecil kemungkinan upaya untuk menunda persidangan yang berkali-kali diminta oleh tim pengacara Trump.

Kasus uang suap atau uang tutup mulut itu berasal dari uang yang dibayarkan mantan presiden itu kepada seorang bintang film porno, Stormy Daniels, yang berhubungan seks dengan Trump. Hal itu dilakukan menjelang pemilihan presiden pada 2016 agar Daniels tidak membeberkan skandal tersebut.

Pengacara Trump ingin persidangan ditunda sampai panel penuh hakim pengadilan banding dapat mendengarkan argumen mengenai pencabutan atau modifikasi perintah pembungkaman yang melarang Trump membuat pernyataan publik tentang juri, saksi, dan pihak lain yang terkait dengan kasus uang tutup mulut.

Mereka berargumentasi bahwa perintah pembungkaman tersebut merupakan pengekangan yang tidak konstitusional terhadap hak kebebasan berpendapat calon presiden dari Partai Republik tersebut ketika ia sedang berkampanye untuk pemilihan presiden dan melawan tuntutan pidana.

Steven Wu, kepala banding di kantor kejaksaan Manhattan, membantah pernyataan tim pengacara Trump bahwa ada “kepentingan publik dalam melindungi integritas persidangan.”

“Apa yang kita bicarakan di sini adalah sejarah terdakwa yang tidak terbantahkan dalam melontarkan komentar-komentar yang menghasut dan merendahkan” mengenai orang-orang yang terlibat dalam kasus tersebut, kata Wu.

“Ini bukan perdebatan politik. Ini adalah penghinaan.” [jm/ft]

Selengkapnya baca di VOA



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat




Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
TAGGED:
Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com