bar-merah

Serangan Rudal Rusia Hantam Chernihiv, Ukraina

Para pejabat Ukraina, Rabu (17/4) mengatakan serangan rudal Rusia yang mematikan telah menghantam kota Chernihiv di bagian utara Ukraina, menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai 61 lainnya.

Gubernur Chernihiv, Vyacheslav Chaus, mengatakan, beberapa rudal menghantam kawasan di dekat pusat kota tersebut. “Ada korban warga sipil dan banyak yang terluka,” kata Chaus.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengeluarkan pernyataan belasungkawa bagi para korban di media sosial dan mengulangi seruan kepada para sekutunya agar memberi Ukraina bantuan untuk membela diri dari serangan rudal dan drone Rusia.

“Hal ini tidak akan terjadi jika Ukraina telah menerima sistem pertahanan udara dalam jumlah memadai dan jika tekad dunia untuk menghadapi teror Rusia telah cukup,” kata Zelenskyy. “Teroris hanya dapat menghancurkan kehidupan jika mereka terlebih dulu mengintimidasi orang-orang yang dapat menghentikan teroris dan menyelamatkan nyawa. Tekad itu penting. Dukungan juga penting.”

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam pidato hariannya Selasa malam (16/4) bahwa ia akan meminta diselenggarakannya pertemuan Dewan NATO-Ukraina “untuk membahas perlindungan wilayah udara, pasokan perangkat perang antipesawat, sistem terkait dan rudal.”

Zelenskyy telah berulang kali mendesak para sekutu agar memberi Ukraina lebih banyak bantuan untuk mempertahankan diri dari serangan rudal dan drone Rusia. Dalam beberapa hari belakangan, ia membuat perbandingan dengan upaya multinasional untuk membela Israel dari serangan drone dan rudal Iran.

Dalam pidatonya hari Selasa, Zelenskyy mengutip pernyataan para pejabat dari negara-negara lain yang membedakan kedua konflik itu. Zelenskyy mengatakan drone Shahed buatan Iran sama-sama digunakan dalam konflik tersebut, sementara korbannya juga sama-sama manusia.

“Kita menghargai setiap nyawa dengan setara. Kita harus melakukannya. Kita harus melindungi mereka dari teror pada tingkat yang sama,” kata Zelenskyy.

Pembicaraan G7

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bergabung dengan mitra-mitranya dari kelompok 7 negara industri maju G7 dalam pembicaraan di Italia. Departemen Luar Negeri AS mengatakan Blinken akan membahas keprihatinan AS mengenai dukungan China terhadap basis industri pertahanan Rusia.

Juru bicara Departemen Pertahanan Matthew Miller mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa selama beberapa bulan terakhir, AS telah mengamati adanya material yang dikirim dari China ke Rusia. Rusia menggunakan material itu untuk membangun kembali basis industri pertahanannya dan memproduksi senjata yang tampak digunakan di medan pertempuran di Ukraina.

“Kami sangat khawatir mengenai hal itu,” kata Miller. [uh/ab]

Selengkapnya baca di VOA



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat




Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
TAGGED:
Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com