bar-merah

Lelang Produk Suku Amish, dari Selimut hingga Kereta Kuda

Ratusan kereta kuda bekas dijajarkan, siap diserahkan ke juru lelang. Pada hari itu dimulai penjualan tahunan yang disebut mud sale di Gordonville, kota kecil di Pennsylvania. Tradisi lokal suku Amish tersebut sudah dimulai pada tahun 1960-an.

Uang yang terkumpul dari hasil lelang tersebut, akan kembali ke masyarakat suku Amish walaupun secara tidak langsung. Dana itu akan diberikan kepada petugas pemadam kebakaran di wilayah permukiman komunitas Amish di Lancaster, sekitar 113 km sebelah barat Philadelphia. Kelompok penganut Kristen yang taat itu mulai menetap di sana sekitar 300 tahun lalu.

Meskipun disebut mud sale, yang secara harfiah adalah penjualan lumpur, mereka tidak menjual lumpur di sana. Walaupun, hujan dingin dalam beberapa hari ini memang mendatangkan banyak lumpur. Nama mud sale mengacu pada awal musim semi, ketika lahan-lahan pertanian mungkin tidak lagi beku pada akhir musim dingin tetapi belum siap untuk dibajak.

Mud sale di Gordonville, satu dari sedikitnya 12 lelang yang diadakan pada musim semi ini di wilayah tersebut, selalu menarik peminat. Ribuan orang datang dan menawar. Diperkirakan, dari setiap lelang akan terkumpul sekitar $100.000 yang kemudian digunakan sebagai dana operasional pemadam kebakaran.

Para pengunjung mencari barang-barang yang dijual pada mud sale suku Amish.

Orang-orang Amish terlibat aktif dalam lelang tahunan ini, yang sudah dilakukan hampir 60 kali. Mereka menyumbang makanan dan barang-barang yang mereka buat untuk dijual dalam lelang tersebut. Dan, mereka pula yang membeli sebagian besar kereta kuda, dan berbagai peralatan pertanian yang ditarik kuda. Mereka juga yang mengatur dan mengelola penjualan, termasuk sering kali menjabat sebagai juru lelang.

Doug Brubaker, wakil kepala Departemen Pemadam Kebakaran Lembah Pequea, mengatakan penjualan tersebut menarik ribuan orang yang hendak mendapatkan pengalaman berbelanja yang unik atau menawar apa pun mulai dari selimut, alat-alat pertanian, hingga kereta kuda.

“Kerajinan tangan paling laris. Selimut quilt, saya yakin ada 400 hari ini. Makanan, tentu saja, semua orang menikmati makanan Amish. Apa saja ada di sini. Ini adalah tempat utama bagi suku Amish untuk membeli kereta. Saya tidak tahu pasti berapa banyak kereta yang akan dijual di sini hari ini, tetapi hampir 400 kereta ada di sini hari ini. Dan peralatan pertanian, banyak alat pertanian, peralatan baru. Jadi, para petani ini sangat mendukung kami,” kata Doug.

Samantha Bell dari Philadelphia mengatakan dia telah puluhan kali datang ke mud sale. Ia mengaku menikmati situasi di sana, melihat barang-barang buatan tangan dari komunitas suku Amish.

“Barang favorit saya sejauh ini adalah selimut. Karena keindahan dan keterampilannya yang tidak kita dapatkan pada barang apa pun yang kita beli sekarang yang diproduksi massal. Terkadang kita duduk bersama perempuan yang membuat selimut itu. Jadi, kita bisa berbincang dengan mereka tentang karya seni mereka,” tukasnya.

Menurut catatan, mud sale pertama diadakan pada 1965, kira-kira 10 km di Gordonville selatan. Pelaksananya adalah Pemadam Kebakaran Kotapraja Bart. Dalam tempo 10 tahun, penjualan serupa bermunculan di bagian-bagian lain Gordonville, kemudian merambah kota lain seperti Farmersville, Strasburg dan Gap.

Di antara para penawar pada mud sale baru-baru ini, orang-orang Amish yang menghadiri pelelangan tersebut terkonsentrasi di lapangan terbuka. Perhatian mereka tertuju pada kereta bekas. Harga kereta baru bisa mencapai $16.000. Tetapi dalam lelang itu, kereta bekas ditawarkan dengan harga beberapa ribu dolar.

Dalam beberapa tahun ini, lelang dan penggalangan dana di Gordonville telah menghasilkan lebih dari satu juta dolar.

Berbagai kereta kuda bekas dan peralatan sehari-hari ikut dijual di mud sale suku Amish.

Berbagai kereta kuda bekas dan peralatan sehari-hari ikut dijual di mud sale suku Amish.

Di Lancaster, salah satu wilayah setingkat kabupaten dengan pertumbuhan tercepat di Pennsylvania, keluarga-keluarga Amish yang berkembang dan harga lahan pertanian yang meningkat, telah memberi tekanan pada kehidupan tradisional yang mereka inginkan. Banyak orang Amish yang kini bekerja di luar pertanian dan sering tampak menjual sayur mayur di pasar petani, mengerjakan atau memperbaiki atap dan bekerja dalam bidang konstruksi.

Aturan yang dianut masyarakat Amish dan interaksi dengan dunia yang lebih luas berbeda-beda dari satu kelompok ke kelompok lainnya. Namun, menggunakan pakaian berwarna gelap polos dan transportasi yang ditarik kuda, dipatuhi secara luas.

Orang-orang Amish kini berada di 32 negara bagian dan Kanada. Total populasi mereka mendekati 400.000 jiwa, mayoritas tinggal di Pennsylvania, Ohio, dan Indiana. [ka/jm]

Selengkapnya baca di VOA



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat




Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
TAGGED:
Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com