bar-merah

Makna Pancasila bagi siswa-siswi petugas upacara pada perayaan Hari Lahir Pancasila

Kairos, Rico, Alicia dan Dyllon. (Foto: Zonautara.com/Gitta.Waloni)

Tomohon,ZONAUTARA.com – Dyllon, Kairos, Rico dan Alicia merupakan siswa-siswi terpilih yang ikut terlibat sebagai petugas dalam kegiatan upacara memperingati Hari Lahir Pancasila pada Sabtu (1/6) pagi, di Lapangan Kantor Wali Kota, Kota Tomohon.

Alicia bertugas sebagai pembaca UUD 1945 sedangkan Dyllon, Kairos dan Rico dipercayakan sebagai tim Pengibar Bendera Merah Putih.

Dalam perayaan Hari Lahir Pancasila yang dirayakan pada 1 Juni 2024 ini, ternyata memiliki makna yang begitu dalam bagi keempat siswa dan siswi ini.

Berlatarbelakang sebagai generasi z, keempat anak sekolah ini berani menguatarkan pendapat mereka tentang arti dari Pancasila dalam pandangan mereka.

Kairos, Rico, Alicia dan Dyllon. (Foto: Zonautara.com/Gitta.Waloni)

Seperti bagi Alicia Maukar anak gadis cantik asal sekolah SMA Lentera Tomohon ini, menjelaskan tentang Pancasila yang menurutnya sudah menjadi fakta sebagai dasar negara Indonesia.

“Bagi saya makna Pancasila sebagai dasar negara dan salah satu pilar bernegara,” ujar Alicia.

Alicia juga menjelaskan tentang cara dirinya menerapkan Pancasila itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari sebagai gen z saat ini. Baginya dengan tidak memilih teman atau memandang latar belakang seseorang merupakan salah satu cara yang dapat ia lakukan.

“Cara menerapkan Pancasila, yaitu berteman dengan tidak memilih atau memandang agama dan latar belakang,” jelas Alicia.

Adapaun bagi Dyllon Barmantyo siswa SMA Kristen 2 Binsus Tomohon, Kairos Tulung siswa SMA 2 Kristen Binsus Tomohon dan Rico Albert SMA Kristen 1 Tomohon, memiliki pendapat yang juga sama. Bagi ketiga siswa ini Pancasila merupakan pondasi negara dan pedoman hidup marsyarakat dalam berbangsa.

Mereka juga mengakui, bagaimana nilai Pancasila yang secara langsung mereka terapkan dan tentu sudah menjadi pedoman dalam hidup sehari-hari.

Seperti dari cara Dyllon menerapkan nilai Pancasila menurutnya, ia belajar untuk menerapkan sila pertama yang juga mengajarnya setia beribadah, selalu berlaku adil, jujur amat terlebih tidak pilih-pilih dalam bergaul.

“Seperti Ketuhanan Yang Maha Esa taat bertakwa pada Tuhan dan adil. Sehari-hari rajin ibadah, tidak pilih-pilih teman, berbuat baik jujur dan menghormati orang tua sesama,” ucap Dyllon.

Hal yang sama juga diakui oleh Kairos, ia sendiri belajar untuk taat pada agama dan menghormati orang lain dari Pancasila.

“Beribadah taat kepada Tuhan dan selalu menghargai dan menghormati orang lain,” ucap Kairos.

Selanjutnya bagi Rico, ia menjelaskan tentang bagaimana dirinya menerapkan nilai Pancasila dalam pergaulan di sekolah, yang di mana ada begitu banyak perbedaan dan latar belakang suku, agama dan tempat asal teman-temannya.

“Saya tidak memandang perbedaan dari teman-teman. Contohnya apalagi kami hidup berasrama di SMA Kristen 1 Tomohon, di sekolah ada banyak teman dari luar daerah Poso dan juga ada yang dari Malaysia,” ujar Rico.

Memiliki kesadaran nyata akan bagaimana peran Pancasila dalam kehidupan mereka khususnya dalam menghadapi perbedaan, ternyata dibalik itu semua para keempat siswa ini juga berada di lingkungan keluarga yang punya perbedaan agama.

Kairos, Rico, Alicia dan Dyllon. (Foto: Zonautara.com/Gitta.Waloni)

Baik Alicia, Dyllon, Kairos dan Rico yang berasal dari keluarga beragama Kristen ini, mengaku jika mereka memiliki saudara atau keluarga dekat dari agama lain yaitu Islam.

Keempat anak muda ini saat ditanya apakah pernah turut ikut merayakan perayaan keagamaan keluarga lainnya, mereka pun tak ragu mengaku jika mereka selalu terlibat dalam kegiatan keagamaan saudaranya terutama hari lebaran.

“Iya, ikut merayakan juga pas hari lebaran,” serentak jawaban yang sama mereka ucapkan .

Perayaan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2024 yang bertema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”, tentu tengah atau sedang diamalkan oleh keempat siswa ini.

Mereka baik Alicia, Dyllon, Kairos dan Rico generasi z yang berkembang dalam era modern mampu memberikan contoh nyata akan bagaimana mengamalkan Pancasila dalam hidup sehari-sehari khususnya sebagai anak muda yang memiliki banyak tantangan dalam menghadapi berbagai macam perubahan budaya dan kemajuan berpikir.

Pada kesempatan ini juga, Wali Kota Tomohon Caroll Senduk sempat berpesan tentang yang dihadapi bangsa ini di era modern dengan juga adanya bonus demografi, yang di mana pentingnya mengarusutamakan Pancasila dengan mengadopsi pandangan dan cara kaum milenial yang menjadi pelaku utama pembangunan bangsa.

“Lebih dari itu, saya mengajak kepada seluruh komponen bangsa untuk mengarusutamakan Pancasila dengan metode dan cara-cara kekinian dalam menyongsong bonus demografi yang akan menempatkan kaum milenial dan Gen-Z sebagai pelaku utama pembangunan bangsa,” jelas Senduk dalam pidatonya.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com