Nebula FM, radio pertama di Palu yang mengudara setelah bencana

Ronny Adolof Buol
Penulis Ronny Adolof Buol
Foto: Kabar Sulteng Bangkit



PALU– Informasi menjadi salah satu hal yang sangat penting di saat bencana alam terjadi. Hal itulah yang menjadi prioritas bagi salah satu stasiun pemancar radio yang ada di Palu, Radio Nebula 101 FM.

Gempabumi yang mengguncang Sulawesi Tengah, 28 September 2018, membuat antena dan tower pemancar Radio Nebula rusak dan tidak dapat beroperasi. Jaringan listrik juga padam, melumpuhkan aktivitas penyiaran radio yang telah berusia 32 tahun ini.

Andre Delano, host sekaligus marketing Radio Nebula, mengungkapkan, sebenarnya Radio Nebula ingin langsung mengudara sehari setelah bencana.

“Tapi saat itu banyak peralatan yang rusak,” kata Andre, akhir Desember 2018.

Beruntung, Radio Nebula langsung mendapat bantuan dari First Response Indonesia. Lembaga yang berfokus pada kebencanaan itu memberikan bantuan berupa alat pemancar kebutuhan teknis lain yang dibutuhkan Radio Nebula.

Untuk menjangkau pengungsian, Radio Nebula membagikan 250 buah radio monitor bantuan First Response Radio dan PMI ke Palu, Sigi, Donggala.

Dengan cara ini, masyarakat yang tinggal di pengungsian bisa memperbarui dan saling memberikan informasi. Memasuki hari ke-5 setelah bencana, tepatnya 3 Oktober 2018, radio yang beralamat di Jalan Rajawali Nomor 28 tersebut bisa kembali mengudara dengan siaran darurat.

Selama 24 jam penuh, Radio Nebula menjadi radio lokal pertama yang memberi informasi kepada khalayak terkait informasi pascabencana.

Saat itu, Radio Nebula memberikan informasi terkait orang hilang agar bisa dipertemukan kembali dengan keluarganya. Serta menjembatani para relawan yang ingin memberikan donasi yang belum terjangkau bantuan.

Selain itu, Radio Nebula bekerjasama dengan PMI menyelenggarakan program yang membahas khusus segala hal terkait pascabencana. Mereka memberi nama program itu “PMI Nolelei”, yang diambil dari salah satu bahasa Kaili yang artinya “PMI Mengabarkan”.

“Banyak narasumber yang kami wawancarai termasuk Walikota Makassar. Saat itu kami cukup berhasil membantu penyintas dan kami bangga dengan upaya yang kami lakukan lewat penyiaran ini,” katanya.

Atas dasar itu, Radio Nebula mendapat penghargaan dari KKomisi Penyiaran Indonesia Daerah Makassar sebagai stasiun radio lokal yang paling aktif menyiarkan kabar pascabencana yang terjadi di Palu, Sigi, Donggala.

Luthfi, Music Director Radio Nebula, mengatakan, radio harus berperan aktif mengabarkan kondisi terkini yang terjadi di suatu daerah, khususnya dalam situasi bencana walaupun dalam keadaan darurat.

“Kami banyak menampung info dari berbagai pihak karena saat itu kami membuka layanan call center,” katanya.

Reporter: Muhammad Faiz
Editor: Ika Ningtyas



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
Follow:
Pemulung informasi dan penyuka fotografi
Leave a comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com