bar-merah

Mengenal kanker pada kandung kemih

Ilustrasi dari Pixabay.com

Oleh: Ferdinna A.Sumuweng *

Kanker kandung kemih adalah kondisi dimana ketika sel di dalam kandung kemih tumbuh tidak normal dan tidak terkendali sehingga membentuk sel kanker, dan jika sel kanker terus tumbuh maka sel kanker dapat menyebar ke jaringan di sekitar kandung kemih atau menyebar ke organ lain, seperti menyerang: hati, tulang, dan paru-paru.

Kanker kandung kemih merupakan keganasan yang paling sering pada urutan ke-7 pada pria dan ke-17 pada wanita. Kanker ini tiga kali lipat lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita.

Median usia saat didiagnosis kanker ini adalah 65 tahun. Oleh karena itu, hampir semua pasien penderita kanker kandung kemih memiliki penyakit penyerta seperti, diabete mellitus (kencing manis), hepertensi (tekanan darah tinggi), dan sebagainya.

Angka kematian setiap tahunnya di seluruh dunia adalah 9 dari 100.000 orang pria dan 2 dari 100.000 orang untuk wanita. Sementara di Indonesia, angka kejadian akibat kanker kandung kemih belum diketahui dengan pasti, tetapi diperkirakan mencapai 5,8 dari 100.000 orang tiap tahunnya, dengan perbandingan pria dan wanita adalah 3:1 per 100.000 orang.

Di Indonesia, angka kematian akibat kanker kandung kemih mencapai 3,1 dari 100.000 orang setiap tahunnya. Kanker kandung kemih juga jarang ditemukan pada orang yang berusia dibawah 40 tahun.

Penyebab

Penyebab utama kanker kandung kemih adalah pertumbuhan sel kanker pada lapisan epitel kandung kemih. Dan terdapat beberapa faktor resiko yang dikaitkan dengan kanker kandung kemih yakni :

  1. Infeksi kandung kemih kronis dan infeksi parasit tertentu (Schistosoma haematobium, ditemukan di banyak negara berkembang).
  2. Merokok dalam jangka waktu yang lama. Merokok juga berperan dalam menimbulkan lebih dari 50% kasus kanker kandung kemih.
  3. Faktor risiko lainnya yaitu pertambahan usia dengan mayoritas kasus yang terjadi pada orang di atas usia 60 tahun.
  4. Pemaparan ke zat kimia tertentu yang berulang-ulang di tempat kerja, termasuk pemaparan bahan cat rambut dan bahan celup anilina, yang digunakan di industri tekstil dan karet.
  5. Terapi kanker lainnya, termasuk radioterapi pada area pinggul, atau kemoterapi dengan obat yang disebut siklofosfamid

Tanda dan gejala

Tumor yang kecil sering tidak menimbulkan gejala. Namun, beberapa tanda dan gejala khas dari kanker kandung kemih adalah:

  • Rasa terbakar saat buang air kecil.
  • Frekuensi buang air kecil lebih sering ataupun lebih sedikit.
  • Jumlah urin yang dikeluarkan sedikit dan tersendat-sendat.
  • Sakit punggung.
  • Buang air kecil (BAK) / kencing berdarah.

Jika tumor sudah berkembang menjadi lebih besar maka akan ada gejala lainnya seperti, sakit perut dan penurunan berat badan yang begitu drastis tanpa sebab.

Cara pencegahan

Meski tidak ada cara yang terbukti bisa mencegah kanker kandung kemih, namun faktor risiko penyakit ini bisa dikurangi dengan menjalani gaya hidup sehat seperti:

  • Berhenti merokok. Konsultasi pada dokter dan jalani semua metode untuk berhenti merokok, agar zat karsinogenik tidak semakin menumpuk di dalam tubuh.
  • Hindari paparan kimia. Ikuti prosedur keselamatan dan gunakan alat pelindung diri untuk menghindari paparan zat kimia di lingkungan kerja.
  • Banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayur. Kandungan antioksidan pada buah dan sayur bisa mengurangi risiko kanker.
  • Rajin berolahraga.
  • Minum air putih kurang lebih 1,5-2 liter /hari.

* Penulis adalah mahasiswa di Fakultas Keperawatan, Unika De La Salle Manado



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com