Risiko berhubungan seksual di usia remaja

Penulis Tamu
Penulis Penulis Tamu
Ilustrasi dari Pixabay.com



Oleh: Jelia Makatilik *

Rasa penasaran anak-anak remaja sekarang bisa jadi alasan mengapa mereka melakukan hubungan seks pada usia muda. Namun, hubungan seks yang dilakukan terlalu dini dapat menimbulkan masalah kesehatan di kemudian hari.

Sebuah studi baru menunjukan bahwa seks di usia terlalu muda bisa membawa efek negatif yang menetap hingga dewasa. Kemungkinan besar karena aktivitas terjadi ketika sistem saraf masih berkembang.

Kekhawatiran ini tidak hanya berfokus pada aktivitas seks anak yang terlalu dini, tetapi juga bahwa anak-anak ABG ini lebih, diketahui terkait dengan sejumlah hasil negatif, terutama untuk anak perempuan. Mulai dari resiko tinggi kehamilan yang tidak diinginkan, tertular HIV atau penyakit menular seksual (PMS), dan dampak psikologis negatif lainnya.

Hubungan seksual merupakan kebutuhan manusia sejalan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Sesuai dengan persyaratan yang diajukan oleh world health organization (WHO) bahwa hubungan seksual meskipun dilakukan oleh pasangan suami istri yang telah menikah tetap harus memenuhi beberapa ketentuan.

Ketentuan tersebut yang utama yaitu aman, sehat, menyenangkan dan tanpa paksaan. Hubungan seksual bila dilakukan dalam masa kehamilan secara seoptimal tidak mengganggu kehamilan (Winkjosastro, 2005).

Berhubungan seksual pada usia remaja dapat berisiko terjadinya penyakit menular seksual, ketergantungan berhubungan seksual, dapat menunjukan peningkatan masalah perilaku dan kenakalan di kemudian hari.

Berdasarkan laporan studi yang diterbitkan Science Daily, sebuah studi nasional lebih dari 7.000 orang menemukan bahwa remaja yang melakukan hubungan seks di usia terlalu muda menunjukan peningkatan 20% dalam tindakan kenakalan remaja dibandingkan dengan kelompok remaja yang rata-rata menunggu sedikit lebih lama untuk berhubungan seks pertama kalinya.

Hubungan antara seks dini dan kenakalan remaja mungkin ada hubungannya dengan konteks sosial sosial seluruh kehidupan remaja.

Berhubungan seks membawa serta perasaan menjadi dewasa. Anak-anak ini mungkin merasa mereka dapat melakukan hal-hal yang sama seperti remaja yang lebih tua, termasuk kenakalan, dan dampak negatif dari seks dini dapat berlangsung melalui masa remaja dan menjadi dewasa awal.

Ketika responden yang sama disurvei lagi pada tahun 2002 ketika sebagian besar berusai antara 18 hingga 26 tahun, hasil penelitian menunjukkan bahwa usia pertama kali berhubungan seks tetap dikaitkan dengan tingkat kenakalan.

Dampak berhubungan seksual pada remaja

Secara psikologi anak akan melakukan beberapa hal untuk menutupi perilaku tersebut. Anak akan berbohong terus menerus, itu semua akibat perasaan bersalah yang amat besar karena menyembunyikan apa yang telah dia lakukan.

Dan ketika anak mengalami pengalaman seksual yang buruk di usia remaja tumbuh, akan membuat mereka mengalami trauma berkepanjangan, bahkan ketika mereka akhirnya memutuskan untuk menikah, ada ketakutan untuk berhubungan seksual dengan pasangannya.

Dapat terserang penyakit menular seperti HIV AIDS, kanker serviks, sifilis, kutil kelamin, herpes genetalia dan lain-lain.

Cara menghindari berhubungan seksual pada remaja yaitu dengan memberikan pendidikan seksual untuk anak remaja, pengertiannya, dampak berhubungan seksual pada usia remaja, penyakit apa yang akan di dapat jika melakukan hubungan seksual saat remaja, rajin melakukan aktivitas beragama, hindari pergaulan bebas, cari teman yang taat agama dan memiliki kepribadian yang baik dan hindari pembicaraan yang bersifat negatif (seksual). 

* Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Unika De La Salle Manado



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
Leave a comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com