bar-merah

Mari ketahui soal flu

Ilustrasi dari Pixabay.com

Oleh: Frantina Elsye Jamlean *

Pilek dan flu (penyakit influenza) merupakan gangguan kesehatan yang membuat tubuh tidak merasa nyaman. Selain mengakibatkan bersin–bersin, kepala pusing, demam, meriang, hidung seperti tersumbat, juga yang paling mengganggu adalah cairan lendir yang keluar dari dalam hidung yang membuat kita susah bernafas.

Serangan pilek dan flu ini biasanya datang pada saat pergantian musim atau cuaca. Pilek adalah gejala yang timbul karena influenza atau yang biasa lebih dikenal dengan nama flu, dan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari family orthomyxoviridae.

Tanda-tanda dan gejala

Gejala influenza umumnya datang secara tiba-tiba. Tanda dan gejalanya biasanya mulai dari 24 sampai 48 jam setelah terpapar virus flu.
Gejala dan demam terburuk biasanya berlangsung selama 3 sampai 5 hari. Tanda dan gejalanya seperti :

Gejala flu antara lain demam, pilek, hidung tersumbat, dan sakit kepala. Meskipun sama dengan gejala batuk pilek biasa, gejala flu terasa lebih parah dan sering kali menyerang tiba-tiba.

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda menunjukkan gejala flu dan berisiko komplikasi, pergilah ke dokter segera. Mengonsumsi obat antivirus dalam 48 jam pertama setelah munculnya gejala utama dapat mengurangi lamanya anda mengidap penyakit dan membantu mencegah masalah yang lebih serius.

Penyebab flu

Seseorang dapat tertular flu jika tidak sengaja menghirup percikan air liur di udara, yang dikeluarkan penderita ketika bersin atau batuk.
Selain itu, menyentuh mulut atau hidung setelah memegang benda yang terkena percikan air liur penderita, juga bisa menjadi sarana penularan virus flu.

Faktor-faktor risiko terkena influenza :

  1. Usia
    Influenza musiman cenderung menyerang balita dan orang tua. Influenza adalah kondisi yang cenderung menyerang anak-anak di bawah 1 tahun dan orang tua di atas 65 tahun.
  2. Kondisi tempat tinggal
    Orang yang tinggal di fasilitas bersama dengan banyak penghuni, seperti panti jompo atau asrama tentara, lebih sering terkena influenza. Orang yang dirawat di rumah sakit juga adalah pihak yang punya risiko tinggi terkena flu.
  3. Sistem kekebalan tubuh lemah
    Pengobatan kanker, obat anti penolakan, kortikosteroid, dan HIV/AIDS bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda. Hal ini bisa membuat Anda lebih mudah tertular influenza dan bisa juga meningkatkan risiko Anda terkena komplikasi.
  4. Penyakit kronis
    Kondisi kronis, seperti asma, diabetes, atau jantung, bisa meningkatkan risiko Anda terjangkit komplikasi akibat influenza.
  5. Hamil
    Wanita hamil lebih mungkin untuk terjangkit komplikasi influenza, terutama dalam trimester kedua dan ketiga. Wanita yang baru melahirkan hingga dua minggu setelahnya adalah juga pihak berisiko mengembangkan komplikasi yang berhubungan dengan flu.
  6. Kegemukan
    Orang dengan Indeks Massa Tubuh sebesar 40 atau lebih memiliki peningkatan risiko komplikasi dari flu.
  7. Penggunaan aspirin di bawah usia 19 tahun
    Orang yang lebih muda dari 19 tahun dan menerima aspirin jangka panjang berisiko terkena sindrom reye jika terinfeksi influenza.

Pengobatan influenza:

Beberapa pilihan pengobatan untuk menangani influenza adalah:

  1. Obat-obatan
    Flu adalah kondisi yang bisa diatasi. Pengobatan yang paling baik adalah istirahat. Influenza tidak bisa disembuhkan dengan antibiotik, tetapi pengobatan lainnya bisa mengendalikan gejalanya, dan obat-obatan lain (antivirus) bisa memperpendek durasinya.

    Untuk mengatasi ketidaknyamanan, obat non-aspirin, seperti acetaminophen dan ibuprofen, sirup batuk, dan dekongestan bisa digunakan. Jangan memberikan aspirin kepada anak-anak berusia kurang dari 16 tahun karena akan sangat meningkatkan risiko terkena reye’s syndrome.
  1. Menghirup uap hangat
    Menghirup uap hangat dapat melegakan hidung yang tersumbat dan membantu mengencerkan sekret hidung (ingus). Tuangkan air panas ke dalam baskom lalu hirup uap hangat yang dihasilkan oleh air panas tersebut.
  2. Menggunakan minyak esensial
    Minyak esensial yang beraroma dapat ditambahkan. Anda dapat menggunakan selimut untuk membuat ruang tertutup bagi kepala anda dan baskom agar uap air dapat terfokus ke hidung Anda. Tundukkan kepala Anda agar dapat mengarahkan uap air dengan lebih baik. Perbanyak minum air putih untuk mengencerkan sekret hidung (ingus).

Tes yang paling umum untuk influenza:

Dokter akan membuat diagnosis dari gejala-gejala yang anda alami. Dokter juga bisa melakukan tes untuk memastikan diagnosis tersebut.

Tes tersebut bisa melibatkan sampel cairan dari ingus atau menggunakan sampel darah. Dokter juga bisa meminta x-ray untuk mengecek adanya pneumonia (komplikasi).

* Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas De La Salle Manado



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com