ZONAUTARA.com – Sion Gideon, komedian papan atas Indonesia, ternyata punya kisah unik di balik keberhasilannya menjajal industri hiburan di tanah air. Sosok yang terkenal dengan potongan kumis yang hanya seruas jari tersebut, sebenarnya bercita-cita menjadi polisi.
Tak diduga, kegagalan Sion untuk mengabdi bagi negara itu justru mengantarkannya hingga memetik kesuksesan sebagai komedian. Ditemui wartawan Zona Utara di tengah kesibukannya sebagai aktor pada film komedi yang syuting di Manado, awal September 2020, Sion sempat bercerita banyak.
“Tahun 1983 setelah gagal masuk polisi karena tinggi badan kurang satu sentimeter, saya memutuskan untuk merantau ke Jakarta,” kata Sion.
Gemerlap ibukota yang ada di kepalanya tak seindah kenyataan. Selama 5 tahun pertama Sion hanya numpang di rumah orang dan jadi pembantu. Beruntung sebelum meninggalkan Manado, Sion telah mengasah bakat lawak sejak masih di bangku SMP.
“Dengan modal 35 ribu rupiah, saya berangkat ke Jakarta. Selama 5 tahun itu, saya siang jadi pembantu. Tukang cuci piring. Lalu perlahan mulai membuka jaringan hingga mulai melawak dan jadi badut. Jadi, siang jadi pembantu, malamnya jadi pelawak,” ujarnya.
Bersama Ginanjar dan Derry, Sion sempat membentuk grup lawak yang diberi nama Gideon, yang merupakan singkatan dari nama mereka. Gideon ini akhirnya melekat terus di belakang nama kecilnya hingga sekarang.
Ketika dia mengikuti audisi sinetron yang diproduseri Raam Punjabi, Sion berhasil lolos membintangi sinetron komedi Gara-Gara bersama Lydia Kandou pada dekade tahun 1990an.
Nilai kotrak waktu itu terbilang fantastis, yaitu Rp 750 juta. Sejak itu, Sion makin meroket di bisnis hiburan tanah air.