ZONAUTARA.com – Ini soal cerita yang dialami oleh Ronny Buol, pemimpin redaksi Zonautara.com.
Dia menulis begini di akun Facebook miliknya:
Masih lanjutan dari kegembiraan kemarin. Cerita dimulai subuh (Senin, 14/9). Saya bangun pukul 4 subuh, dan sejam kemudian menyusuri jalur Trans Sulawesi. Kamera berada di dalam tas, saya enggan memotret, karena tujuan perjalanan bukan memotret.
Setelah sekitar 90 menit berkendara, di kejauhan saya melihat asap membumbung ke atas, matahari baru saja terbit dari arah kanan. Sebagai pehobby foto, pikiran saya menghayalkan andai saja ada pepohonan yang menghalangi sinar matahari dan asapnya turun ke arah jalan.
Eh, pas di tikungan, saya mengerem mendadak si Vario yang saya pacu itu. Apa yang saya khayalkan tersaji di depan mata: jalanan penuh asap, ada lalu lalang kendaraan, dan sinar matahari yang baru terbit itu keluar dari antara ranting-ranting pepohonan.
Dan kerennya, di jalur itu, pepohonannya tumbuh cukup banyak. Ini yang dinamakan ROL: ray of light. Siraman cahaya dan bisa dipotret karena ada asap atau kabut.
Agar tidak kehilangan moment, saya langsung memotret dulu dengan camera di handphone. Setelah merasa cukup, baru keluarkan camera Fuji XT10 yang saya bawa. Hanya lensa standar, tidak ada filter, tidak juga bawa tripod.
Jadinya potongan kayu yang ada di tepi jalan jadi penyangga camera. Asap belum mau pergi, dingin masih terasa. Saya lalu bermain-main dengan white balance untuk mendapatkan efek lebih.
Dan saat merasa cukup memotret, saya mencoba merekam video, mencapture sedikit saja, hanya scene-scene pendek 30 detik. Subuh barusan, iseng menonton kembali. Ehem, ada yang bisa dibikin efek horor.
Jadinya seperti di video yang ada di YouTube ini. Warna dan lain-lain asli dari kamera, hanya transisi dan music saja yang saya tambahkan. Yang paham editing video, senyum-senyum saja ya… hehehe.
Tapi diluar transisi, coba perhatikan detik 00:30 – 00:38.Jangan nonton tengah malam, terus cuman sendiri ya… Hahahaha.