ZONAUTARA.com – Dokter Sony Putrananda merupakan seorang dokter yang sudah 27 tahun mengabdikan dirinya dalam dunia kesehatan, dengan menjalankan praktik di klinik sederhananya di Jalan Mawar No. 76, Blitar.
Dalam menjalankan praktik kliniknya, dokter Sony dikenal sebagai sosok yang begitu melekat dengan sebutan dokter keluarga, karena dirinya yang humoris dan telaten.
Pria yang lahir pada 13 November 1960 di Blitar, Jawa Timur ini, merupakan lulusan pendidikan kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti tahun 1976.
Kehidupan dokter Sony selama masa hidupnya, tergambar dari keterlibatan dirinya yang begitu aktif melakukan pelayanan di Klinik Pratama Seminari Garum, milik kesusteran Puteri Kasih.
Ia tak segan-segan ikut terlibat untuk memberikan pelayanan baik berupa kegiatan bakti sosial di gereja maupun kegiatan lain diluar nya.
Kondisi kesehatan dokter Sony pun akhirnya sempat terganggu. Namaun walaupun begitu, sebelum kondisi kesehatannya terganggu, dokter Sony tetap membuka klinik tempat praktiknya demi memberikan pelayanan dan pengabdian atas profesinya.
Beliau mengeluh akan kondisi tubuhnya yang tidak sehat pada 24 Juli 2020, dengan keluhan sakit maag yang ia rasakan. Ia juga sempat melakukan rapid test namun hasilnya negatif.
Melihat kondisi beliau yang terus mengalami penurunan, ia pun kemudian dirujuk ke RSUP Saiful Anwar, dengan hasil tes kedua kali ini menunjukan dokter Sony terkonfirmasi terpapar virus covid-19. Setelah sebelumnya sempat dibawah ke Rumah Sakit Persada Malang.
Setelah melewati perjuangan yang sulit melawan corona, dokter Sony akhirnya harus berpulang pada 28 Juli 2020, sebagai pasien meninggal akibat covid-19 dan disertai penyerta Penyakit Jantung Koroner (PJK).
Dokter Sony sendiri meninggalkan seorang istri dan anak-anak yang juga sempat dirawat terkait virus ini, namun keadaan mereka sudah pulih dan sehat kembali.
Kehadiran dokter Sony dengan melekat dalam dirinya sebagai sosok seorang dokter keluarga memberikan kesan mendalam bagi Pak Rahmat, salah satu pasiennya.
Melalui laporcovid19, Pak Rahmat memberikan testimoni tentang dokter Sony yang ia kenal sebagai sosok pekerja keras, yang senang menolong dan siap untuk tidak dibayar jika pasiennya tak memiliki uang.
“Sejauh mengenal Dr Sony, beliau suka menolong : Jikalau pasien tidak punya uang, digratiskan. Beliau juga seorang pekerja keras, seluruh hidupnya diabdikan untuk bekerja, melayani pasien dengan sungguh,” ungkap Rahmat.
Bagi Pak Rahmat, sosok dokter Sony juga tergambar sebagai seorang dokter yang begitu peduli terhadap pasiennya. Almarhum tak segan memarahi pasien demi untuk mengingatkan mereka agar setidaknya mengingat nasihat yang ia berikan. Beliau marah jika nasihatnya tidak didengarkan.
“Beliau ingin supaya pasien cepat sembuh, jadi jika pasien sering berobat, beliau merasa tidak enak. Kerja keras beliau sebagai wujud bahwa beliau sangat menyayangi keluarga. Humoris, penuh semangat dan optimis,” kata Rahmat.
Selain itu, disela-sela obrolan bersama pasien menurut Pak Rahmat, dokter Sonny dikenal selalu penuh semangat menceritakan makna dan nilai-nilai kehidupan dengan gaya yang enerjik dan mendalam.
“Dalam obrolan, beliau selalu penuh semangat menceritakan makna dan nilai-nilai kehidupan dengan gaya yang enerjik dan mendalam,” ungkap Rahmat.