bar-merah

Kedai Kopi Revolusi dan upaya mendidik Milenial di tengah pandemi

ZONAUTARA.com – Hanya sedikit anak muda di Manado, Sulawesi Utara yang punya semangat dan kepedulian kepada kaumnya sendiri.

Geovany Wiliam Kaleb (26), satu diantaranya. Anak kedua dari dua bersaudara pasangan Arnold Kaleb dan Adriana Katamona punya cerita unik. Di tengah membangun bisnis kedai kopi, ternyata terselip cita-cita mendidik anak muda.

Pemilik Kedai Kopi Revolusi yang berlokasi di Boulevard Sindulang II Manado ini membangun kedai kopi tersebut dengan tujuan merangkul para milenial agar bisa mengetahui cerita sejarah Indonesia dengan membaca.

“Awalnya membuka usaha ini hanya iseng-iseng saja. Membuka usaha di tengah pandemi Covid-19, tantangannya luar biasa. Hanya untuk kumpul dengan teman-teman saja guna berbagi pengetahuan. Mayoritas mereka adalah aktivis,” kata Geovany, belum lama ini.

Ia menyebutkan, karena dirinya suka membaca, lalu punya keinginan memiliki usaha kedai kopi dan punya banyak teman, kenapa tidak disatukan hobi tersebut.

“Sehingga pada 24 November 2020 lalu, Kedai Kopi Revolusi ini resmi dibuka sebagai tempat berkumpul teman-teman yang hobi membaca,” katanya.

Kita tahu kaum milenial saat ini terbuai dengan games. Kehadiran kedai kopi ini bisa mendorong diri mereka suka membaca, mengetahui cerita sejarah Indonesia.

“Jadi kedai kopi ini konsepnya sebagai tempat membaca sekalian menjual minuman dan makanan. Agar pembaca di sini bisa merasa nyaman,” ujar Geovany.

Menurutnya tempat membaca ini awalnya diberi nama Kedai Revolusi, namun Geovany berpikir lagi, seperti ada yang kurang jika hanya Kedai Revolusi.

“Jadi saya mencoba menambah kopi, hingga jadi Kedai Kopi Revolusi,” ujarnya.

Geovany mengakui sejak dibuka cukup banyak pengunjung yang datang.

“Saya merasa senang, kebanyakan milenial yang berkunjung di sini. Dan cukup banyak buku yang sudah tersedia,” katanya sembari menyebutkan kedai kopi-nya dibuka jam 5 sore hingga jam 12 malam.

Ia menambahkan, usaha ini mengunakan dana dari kantong pribadinya.

“Saya berharap dari kedai ini bisa melahirkan orang-orang cerdas dan kritis, bukan sekedar menjadi tempat nongkrong biasa,” pungkasnya.

Peliput: Meikel Pontolondo



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com