ZONAUTARA.com – Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang dilanda cuaca ekstrem saat ini. Bahkan di Flores Timur, ada 41 korban jiwa sejauh ini yang dilaporkan karena banjir bandang dan longsor yang terjadi pada Minggu (4/4/2021).
Cuaca ekstrem yang terjadi di NTT tersebut belum mereda hingga Senin dinihari (5/4). bahkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan bahwa akan ada siklon tropis yang diperkirakan terjadi pada pukul 01.00 WIB dini hari.
“Pada dini hari hingga pagi hari sekitar 6 hingga 12 jam ke depan sekitar pukul 18 UTC atau 01.00 WIB. Jadi 6 hingga 12 jam itu dihitung dari jam 19.00 WIB. Jadi saat ini sudah terkonfirmasi diprediksi pada pukul 1 dini hari nanti tanggal 5 April 2021 dari bibit siklon akan lahir benar-benar sebagai siklon tropis, nama siklon tropis yang diberikan adalah seroja. Sesuai dengan urutan nama siklon tropis dari BMKG secara internasional,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers virtual, Minggu (4/4/2021) malam.
“Sementara itu untuk prediksi untuk 24 jam ke depan, posisi sistem siklon tropis tersebut akan berada di Samudara Hindia sebelah barat daya pulau Rote tepatnya 11,3 lintang selatan dan 120 derajat bujur timur, atau sekitar 185 Km sebelah selatan Barat Daya Waingapu dengan arah gerak sistem ke arah barat daya. Kecepatan sekitar 9 Knot atau 10 km per jam menjauhi wilayah Indonesia,” jelas dia.
Dwikorita mengatakan kecepatan putaran angin akan ada pada kisaran 85 Km per jam. Dwikorita meminta agar masyarakat NTT waspada.
“Kemudian kecepatan angin maksimum di sekitar siklon tersebut diprediksi sekitar 45 knot atau 85 Km per jam, dengan tekanan di pusat siklon diprediksi sekitar 980 hektopascal. Nah kenapa ini perlu kami sampaikan segera agar pihak-pihak terkait di sekitar wilayah terdampak di Nusa Tenggara Timur segera siaga dalam waktu beberapa jam lagi, 2 jam 3 jam agar masyarakat juga sudah disiapkan terkait dengan adanya angin kencang, hujan lebat yang nantinya akan berpotensi diakibatkan oleh siklon seroja tersebut,” kata dia.
Dwikorita menuturkan akibat siklon itu akan berpotensi hujan lebat. Hujan lebat diperkirakan akan terjadi di NTB, NTT, Sulawesi Selatan hingga Maluku.
“Sehingga dampak terhadap cuaca di Indonesia sekali lagi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat petir dengan angin kencang terutama di wilayah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku,” kata dia.
Dwikorita juga menjelaskan daerah yang akan mengalami gelombang tinggi. Gelombang tinggi itu bervariasi.
“Serta mengakibatkan gelombang laut dengan ketinggian 1,25 sampai 2,5 meter ,” kata dia.
Gelombang tinggi 1,25 hingga 2,5 meter meliputi:
1. Selat Sumba bagian timur
2. Selat Sape
3. Laut Sumbawa
4. Perairan utara Sumbawa hingga Flores
5. Selat Wetar
6. Perairan kepulauan Selayar
7. Perairan Selatan Baubau hingga kepulauan Wakatobi
8. Perairan kepulauan Semata hingga Leti
9. Laut Banda Bagian utara
10. Luat Arafuru bagian barat
Gelombang laut ketinggian 2,5 sampai 4 meter meliputi:
1. Selat Sumba bagian barat
2. Laut Flores
3. Perairan selatan Flores
4. Perairan selatan Pulau Sumba
5. Laut Sawu
6. Selat Ombai
7. Laut Banda selatan bagian barat.
Gelombang laut dengan ketinggian 4 hingga 6 meter:
1. Perairan Kupang hingga pulau Rote,
2. Samudera Hindia selatan NTT
3. Laut Timor selatan NTT.
| Detik.com