bar-merah

Covid-19 di India semakin tidak terkendali, per hari ada 300 ribu kasus, 3.000 kematian

covid-19 di india
Pasien di New Delhi harus berbagi tempat tidur karena rumah sakit penuh. (Foto: Danish Siddiqui/File Photo/Reuters dari Twitter Inquirer)

ZONAUTARA.com – Gelombang “tsunami” penularan Covid-19 di India semakin tidak terkendali. Para ahli menyebut bahwa gelombang kedua Covid-19 di India ini merupakan kejadian yang mengerikan.

Kasus baru harian Covid-19 terus mencatat rekor dari hari ke hari. Terkini, dalam 24 jam terakhir India melaporkan 386 ribu lebih kasus konfirmasi positif. Selain kasus baru yang melonjak sangat tinggi, jumlah kematian akibat Covid-19 juga mengerikan. Selama tiga hari berturut-turut, ada 3.000 kematian setiap harinya akibat Covid-19 di India.

Dilansir dari Reuters, Jumat (30/4/2021), data Kementerian Kesehatan India melaporkan 386.452 kasus Corona dalam sehari terakhir. Angka itu kembali menggeser rekor tertinggi sebelumnya pada Kamis (29/4) waktu setempat, saat India melaporkan 379.257 kasus Corona dalam sehari.

Menurut penghitungan Reuters, India melaporkan tambahan 7,7 juta kasus Corona sejak akhir Februari lalu, saat gelombang kedua mulai melanda. Sebagai perbandingan, India sebelumnya membutuhkan waktu nyaris enam bulan untuk melaporkan tambahan 7,7 juta kasus Corona.

Data Kementerian Kesehatan India juga melaporkan 3.498 kematian dalam 24 jam terakhir. Sudah tiga hari terakhir India mencatat lebih dari 3.000 kematian Corona setiap harinya.

Secara keseluruhan, menurut Times of India, sejauh ini otoritas India mencatat total lebih dari 18,7 juta kasus, dengan 208.330 kematian di wilayahnya.

Lonjakan kasus Corona, yang sebagian diduga dipicu oleh varian baru Corona dan digelarnya kampanye politik serta festival keagamaan yang memicu kerumunan orang, telah membuat rumah-rumah sakit di India kewalahan. Banyak rumah sakit kekurangan tempat tidur pasien, pasokan oksigen dan persediaan obat-obatan.

Para pakar setempat menyebut bahwa harapan terbaik India untuk mengatasi gelombang kedua Corona yang mematikan adalah dengan memvaksinasi populasinya yang besar. Pada Rabu (28/4) waktu setempat, India membuka pendaftaran vaksinasi untuk orang-orang berusia 18 tahun ke atas.

Namun di sisi lain, India yang merupakan salah satu produsen vaksin terbesar dunia, dilaporkan tidak memiliki cukup persediaan vaksin Corona untuk memvaksinasi sekitar 600 juta orang yang memenuhi syarat.

Kepala penasihat ilmiah pemerintah India, K Vijay Raghavan, dalam wawancara dengan surat kabar Indian Express menilai pemerintah seharusnya bisa melakukan persiapan lebih besar untuk menghadapi gelombang kedua Corona.

“Ada upaya-upaya besar yang dilakukan pemerintah pusat dan negara bagian dalam meningkatkan infrastruktur rumah sakit dan layanan kesehatan selama gelombang pertama. Tapi saat gelombang itu menurun, mungkin menurun juga perasaan terdesaknya,” sebutnya.

“Tidak mungkin untuk meningkatkan kapasitas sistem kesehatan publik dalam waktu setahun ke level yang cukup untuk mengatasi apa yang kita lihat sekarang,” imbuh Raghavan. (Detik.com)



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com