ZONAUTARA.com – Pemerintah negara India masih terus berjuang melawan gelombang kedua penularan Covid-19 di negara itu yang disebut-sebut sebagai “tsunami” Covid-19.
Lonjakan kasus yang sangat tinggi di India ini terjadi usai pelonggaran dilakukan karena trend kasus menurun. Sikap penduduk India yang mengabaikan protokol kesehatan dituding sebagai penyebab tsunami Covid-19 yang sedang melanda negara itu.
Diakses dari situs Kementerian Kesehatan Kesejahteraan Keluarga India pada Minggu (2/5/2021) dalam 24 jam terakhir tercatat ada 3.689 orang di India yang meninggal karena Covid-19.
Penambahan kematian dalam sehari itu membuat total kematian di India akibat Covid-19 menjadi sebanyak 215.542 orang dari total kasus 19.549.656 orang. Sepanjang hari kemarin, India juga melaporkan ada 392.562 kasus baru yang ditemukan.
Lonjakan kasus yang sangat tinggi ini telah membuat rumah sakit kewalahan, petugas kesehatan kelelahan dan pasokan oksigen yang kritis. Sementara itu banyaknya kematian telah membuat proses kremasi mayat di beberapa tempat harus dilakukan secara massal.
Dikutip dari Bloomberg, Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal menyebut bahwa banyak rumah sakit melaporkan harus menolak pasien.
Kejriwal juga mengumumkan bahwa lockdown di ibukota India itu diperpanjang selama seminggu kedepan. Pembatasan itu bertujuan untuk mengendalikan gelombang infeksi Covid-19. Delhi telah memberlakukan kebijakan lockdown sejak 19 April lalu.
Di New Delhi, dalam lima hari terakhir, rata-rata ada 20.000 kasus baru yang ditemukan setiap hari.