BPPTKG: Merapi alami 4 kali erupsi dini hari hingga pagi

ZONAUTARA.COM – Sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, telah terjadi empat kali guguran awan panas dengan amplitudo 19-67 milimeter, durasi 110-232 detik.

Berdasarkan keterangan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), sebanyak 4 kali muntahan awan panas tersebut gugur dengan jarak mencapai 3 kilometer.

“Terjadi 4 kali awan panas guguran pukul 01.07 WIB, 01.16 WIB, 01.53 WIB dan 02.46 WIB dengan jarak luncur 1.800 hingga 3.000 meter mengarah ke barat daya,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangannya, Kamis (12/8).

Jarak luncur awan panas terjauh, kata Hanik terjadi pada pukul 01.53 WIB yakni sejauh 3.000 meter ke arah barat daya. Selain awan panas, guguran lava pijar masih sering terjadi.

“Teramati 12 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 500 – 1.800 meter ke arah barat daya,” ungkapnya.

Aktivitas kegempaan Gunung Merapi juga masih tinggi. Tercatat pada periode pukul 00.00 hingga 06.00 WIB hari ini gempa guguran terjadi sebanyak 71 kali, hembusan 1 kali, low frekuensi 1 kali, gempa fase banyak 21 kali, vulkanik dangkal 9 kali dan gempa tektonik jauh sebanyak 1 kali.

Kendati luncuran awan panas makin sering terjadi dan jarak luncuran awan panas semakin jauh, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada tingkat Siaga (Level III).

“Status Merapi Siaga sejak 5 November 2020,” tegasnya.

BPPTKG pun menetapkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih.

Sementara potensi lontaran material vulkanik jika kembali terjadi erupsi eksplosif sanggup menjangkau hingga radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.