bar-merah

Riset: Anak yang lahir saat pandemi Covid-19 memiliki IQ lebih rendah

Ilustrasi (Sumber pexels.com)

ZONAUTARA.com – Pandemi Covid-19 tak hanya mengubah kebiasaan belajar dan bekerja saja. Namun, pandemi juga mempengaruhi anak-anak yang baru lahir atas pertumbuhan dan perkembangannya.

Studi yang dilakukan oleh Sean CL Deoni, Jennifer Beauchemin, Alexandra Volpe, dan Viren D’Sa ini membandingkan skor kognitif anak di tahun 2020 dan 2020, dan membandingkannya dengan skor pada dekade sebelumnya.

Hasilnya, skor IQ rata-rata pada tes standar untuk anak-anak yang berusia antara tiga bulan hingga tiga tahun mencapai 100 pada tahun 2011 hingga 2019. Sedangkan skor tersebut turun menjadi 78 untuk anak-anak yang lahir selama pandemic berlangsung.

Penelitian ini dilakukan pada 672 anak dari negara bagian Rhode Island. 308 anak lahir sebelum Januari 2019 dan 188 di antaranya lahir setelah Juli 2020. 176 anak lahir antara Januari 2019 dan Maret 2020. Anak-anak kebanyakan lahir berkulit putih dan tidak memiliki cacat pada perkembangannya.

Terlebih lagi, anak dari latar belakang sosial ekonomi yang lebih rendah memiliki skor yang lebih rendah pula dalam tes standar. Dalam hal ini, tentu pandemi secara signifikan mempengaruhi perkembangan bayi dan anak kearah negative.

Mengutip dari guardian.com, Sean Deoni, penulis utama studi, mengatakan bahwa perbedaan skor biasanya tidak terlihat di luar gangguan kognitif utama pada masing-masing anak.

“Otak bayi lahir dengan kapasitas yang besar untuk beradaptasi dan belajar, namun juga sensitive terhadap lingkungannya bahkan sebelum dia lahir,” ungkapnya.

Hal ini juga terjadi karena kurangnya interaksi dan stimulasi yang dilakukan oleh orang tua di rumah. Pandemic telah membuat banyak orang stress dalam melakukan pekerjaannya, sehingga orang tua yang tidak memiliki pengasuh anak akan lebih stress dan letih. Hal ini mengakibatkan interaksi yang didapatkan anak menurun secara substantial.

Peneliti menyarankan agar pemerintah memiliki program untuk membantu keluarga dari latar belakang sosial ekonomi yang rendah agar dampak pandemi terhadap anak-anak ini dapat diminimalisasi.

Peneliti pun menyadari bahwa penelitian dilakukan di negara yang relatif maju, Amerika. Ia khawatir bahwa hasil tersebut lebih buruk jika dilakukan penelitian pada negara-negara yang lebih miskin.

“Perlu adanya studi lebih lanjut. Sangat penting untuk membantu anak-anak agar pulih karena dampak yang disebabkan oleh pandemi,” pungkas Sean Deoni pada guardian.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com