bar-merah

Kurangi komunikasi lewat teks, perbanyak berbicara secara lisan

Ilustrasi (Sumber: pexels.com)

ZONAUTARA.com — Salah satu hal yang dihadapi oleh pekerja jarak jauh adalah menaiknya intensitas mengetik dan menurunnya intensitas berkomunikasi secara langsung dengan lisan. Namun, menurut studi, kita disarankan untuk melakukan sebaliknya. Mengapa?

Coba ingat kapan terakhir kali anda menelepon rekan kerja atau teman sekelompok anda untuk membahas tugas. Tidakkah lebih lama dari anda mengirim pesan teks dan email?

Menurut sebuah jurnal dengan judul It’s surprisingly nice to hear you: Misunderstanding the impact of communication media can lead to suboptimal choices of how to connect with others, menyebutkan bahwa panggilan telepon dapat membuat kita lebih terkoneksi dan menciptakan well-being daripada sekadar pesan teks.

Penelitian dilakukan dengan meminta para peserta untuk menghubungi teman lama kembali, baik melalui telepon atau email. Sedangkan, yang lain ditanyai pertanyaan pribadi oleh orang asing dengan media yang sama.

Hasilnya, berbicara dengan seseorang, bahkan sekadar mendengar suaranya yang lama tak didengarkan, bisa membuat mereka lebih terhubung.

Penelitian ini juga menemukan bahwa beberapa orang merasa akan canggung ketika berbicara secara langsung, sehingga lebih memilih untuk mengirim pesan teks atau email sebagai gantinya.

Beberapa peserta banyak yang memikirkan apa yang akan dibahas di telepon dengan teman lama, dan apakah obrolan tersebut akan menciptakan kecanggungan. Akhirnya, pesan teks dipilih karena lebih mengurangi kecanggungan.

Mengutip dari Science Daily, Amit Kumar, asisten profesor pemasaran di McCombs School of Business, mengatakan bahwa kenyataannya, banyak peserta merasa lebih merasa terhubung dengan teman lama dengan panggilan telepon, dan mereka pun tak merasa canggung.

Penelitian tersebut juga sangat relevan dengan kondisi pandemi saat ini. Pandemi mengubah banyak cara orang dalam bekerja. Apalagi, ketika menghadapi kerja jarak jauh.

Survei oleh Adecco, yang dilakukan pada 8000 pekerja mengatakan bahwa tiga dari empat karyawan lebih menyukai fleksibilitas untuk bekerja secara hibrida, sebagian di rumah dan di hari-hari tertentu di kantor.

Sayangnya, kurangnya komunikasi dan kolaborasi dilaporkan sebagai tantangan terbesar. Mempertahankan dan memperbanyak komunikasi lewat sambungan suara maupun video call sebaiknya menjadi kebiasaan yang dilestarikan.

Seperti hasil dalam penelitian tersebut, komunikasi lewat suara akan membuat seseorang lebih merasa dekat dan terkoneksi, yang nantinya akan meningkatkan well-being para pekerja serta produktivitas.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com