Bayi yang berasal dari kota berperilaku lebih baik daripada bayi dari pedesaan

Kontributor
Penulis Kontributor
Ilustrasi (Sumber: pexels.com)



ZONAUTARA.com – Perilaku bayi kebanyakan dipengaruhi oleh orangtua maupun lingkungan. Namun, sebuah penelitian menemukan bahwa temperamen bayi dapat bervariasi berdasarkan di mana mereka tinggal.

Perbedaan kehidupan di kota dan di desa telah banyak dibahas dan dibandingkan sejak dahulu. Sebuah studi baru menambahkan dimensi lain dalam pembahasan tersebut.

Temuan dalam penelitian itu menunjukkan bahwa perilaku bayi sangat berbeda tergantung pada apakah mereka berada di lingkungan perkotaan atau pedesaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Washington State University dengan judul Ecological contributions to maternal-infant functioning: Differences between rural and urban family contexts ini mengamati perilaku 68 peserta dan bayi mereka di daerah Teluk, dan 120 peserta dan bayi mereka di dua wilayah pedalaman Pacific Northwest.

Orang tua diminta untuk mengisi kuesioner dan mencatat frekuensi hampir 200 perilaku berbeda yang ditampilkan oleh anak-anak mereka pada usia 6 dan 12 bulan. Sesi interaksi orangtua dan anak selama waktu bermain direkam untuk pemeriksaan selanjutnya oleh para peneliti.

Hasilnya, secara keseluruhan, bayi perkotaan ditemukan memiliki temperamen yang lebih tenang daripada bayi pedesaan. Orangtua di pedesaan melaporkan lebih banyak ekspresi emosi negatif, seperti kemarahan dan frustrasi, daripada orang tua perkotaan.

Bayi yang tinggal di kota besar tidak terlalu terganggu dengan batasan yang ditetapkan oleh orang tuanya. Selama sesi bermain, orangtua perkotaan lebih cepat mendeteksi kebutuhan anak-anak mereka dan lebih baik dalam menentukan kapan anak tidak lagi ingin bermain.

Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa salah satu kelompok orang tua lebih stres daripada yang lain.

Fakta bahwa ibu pedesaan dalam penelitian ini melaporkan ekspresi kemarahan dan frustrasi yang lebih sering dari bayi mereka, merupakan konsekuensi karena tingkat frustrasi yang lebih tinggi pada masa bayi. Hal ini bisa jadi menjadi penyebab masalah perhatian, emosional, sosial, dan perilaku di kemudian hari.

Sampai saat ini, penyebab temuan ini masih belum diketahui. Penulis menyarankan agar penyelidikan lebih lanjut dilakukan untuk menjelaskannya. Sementara penelitian sebelumnya telah melihat perbedaan dalam pola asuh perkotaan dan pedesaan pada anak-anak. Studi ini adalah salah satu studi pertama yang melihat efek pada bayi.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



TAGGED:
Share This Article
Leave a comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com