Zonautara
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network
No Result
View All Result
Zonautara
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network
No Result
View All Result
Zonautara
No Result
View All Result
Home CARI TAHU Bagaimana caranya?

Bagaimana musik Mozart mengobati epilepsi?

by Mujtahida
A A
musik

Ilustrasi (Sumber: pexels.com)

ZONAUTARA.com – Musik klasik tetap eksis dan diminati banyak masyarakat modern. Banyak dari kita menikmati mendengarkan potongan-potongan abadi ini saat membaca, belajar, atau tidur. Sebuah penelitian menemukan bahwa musik klasik dapat membantu mengobati epilepsi.

Sayangnya, tak semua musik klasik bisa melakukannya. Sonata Mozart untuk Dua Piano di D Major (K448), telah dikenal sebagai “efek Mozart K448” lah yang bisa melakukannya. Fenomena aneh ini pertama kali dijelaskan hampir 30 tahun yang lalu.

Sejak itu, para peneliti telah belajar lebih banyak tentang efek Mozart K448. K448 tampaknya dapat melepaskan epileptiform interiktal (IED), yang merupakan gelombang otak abnormal yang terjadi di antara kejang pada pasien epilepsi. IED terkait dengan frekuensi kejang, sehingga mengurangi jumlah IED juga mengurangi mengurangi kejang.

Sebuah penelitian dengan judul Musical components important for the Mozart K448 effect in epilepsy turut menelitinya.

Sebuah tim peneliti sebagian besar dari Dartmouth College dan dipimpin oleh Robert Quon menunjukkan bahwa nada bass rendah 40 Hz juga membantu mengobati pasien epilepsi, namun mereka mengungkapkan bahwa suaranya sebagai tidak terlalu menyenangkan.

Baca Pula:

Mahakam Ulu

Tata kelola sampah yang amburadul sebabkan sungai di Indonesia tercemar mikroplastik

30 December 2022
satwa liar

Tiga malam patroli, lebih dari 10 ton daging satwa liar masuk Sulut

29 December 2022

Efek Mozart K448

Dalam penelitiannya, tim Quon merekrut 16 sukarelawan yang memiliki implan otak untuk pengobatan epilepsi fokal refrakter, serangan epilepsi yang berasal dari satu sisi otak dan tidak merespon pengobatan. Agar efek K448 terjadi, pasien harus terpapar musik untuk jangka waktu tertentu, minimal 30 detik. Jika pasien tidak mendengar musik setidaknya selama 30 detik, tidak ada pengurangan IED.

Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa penurunan tingkat IED terjadi secara khusus di korteks frontal bilateral subjek. Selain itu, tim menemukan bukti bahwa respons emosional terhadap musik Mozart, serta struktur musik sonata itu sendiri, dapat berkontribusi pada efek terapeutiknya.

Masih banyak yang harus dipikirkan. Tetapi fakta bahwa para ilmuwan lebih dekat untuk memahami bagaimana Mozart dapat memberikan kelegaan bagi pasien epilepsi refrakter pasti menjadi musik di telinga mereka.

Tags: musik klasikdepanepilepsiefek musikmozartmusik
ShareTweetSend

Related Posts

arus balik
Bagaimana caranya?

Bukan salah Ratu Kidul: bagaimana fenomena ‘rip current’ jadi penyebab utama kematian di pantai

25 May 2022

...

Whoid domain
Bagaimana caranya?

Apa itu whois domain? Simak pengertian dan penjelasannya

13 April 2022

...

Discussion about this post

Facebook Twitter Instagram Youtube

Redaksi

Kelurahan Mongkonai, Kecamatan Mongkonai Barat, Kotamobagu.
Email: [email protected]
[email protected]

  • Tentang Kami
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Data Pribadi

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.