Zonautara
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network
No Result
View All Result
Zonautara
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network
No Result
View All Result
Zonautara
No Result
View All Result
Home LAPORAN KHAS INSIGHT OPINI

Meneguhkan Diri: Perempuan untuk Perubahan

by Neno Karlina Paputungan
A A
perempuan

Hari Perempuan Internasioanal (Pixabay.com/Hansuan F)

ZONAUTARA.com – Perempuan menjadi instrumen penting dalam sebuah kehidupan. Begitu pentingnya, sampai dalam ajaran Islam perempuan mendapat tempat untuk dimuliakan. Bahkan, Rasulullah SAW mengatakan bahwa perempuan adalah tiang negara. Artinya, keberhasilan suatu negara tidak bisa hanya bergantung pada pemimpinnya, melainkan juga harus memperhatikan keberadaan dan keadaan kaum perempuan.

Lantas, seperti apa potret perempuan di negara Indonesia? Dewasa ini, secara umum perempuan Indonesia bisa berdaya saing, berdiri sejajar meraih cita-cita dan posisinya dalam berbagai aspek dan bidang kehidupan. Tentu, semua itu tidak didapat dengan mudah.

Banyak perempuan hebat pendahulu kita dari berbagai daerah di Indonesia yang habis-habisan memperjuangkan emansipasi. Termasuk menentang budaya patriarki yang dalam beberapa kasus memenjarakan perempuan dan menjadi manusia kelas dua. Perempuan hanya sekadar jadi subkoordinat dari kaum lelaki.

Selain itu, yang tak kalah penting adalah budaya seperti ini sudah sedari dulu lekat dan diilhami sebagai sebuah kebenaran mutlak di dalam kehidupan masyarakat Indoensia. Tak heran, banyak perempuan yang susah mendapat akses dan kesempatan yang sama dengan perempuan di tempat lain di Indonesia ini.

Jika dibandingkan dengan dulu, saat ini posisi perempuan sudah lebih baik. Banyak perempuan yang menempati posisi strategis, masuk dalam ranah pengambil kebijakan, bahkan merebut jabatan penting seperti menjadi presiden. Akan tetapi, kemajuan ini tidak serta merta mengikis trali penjara yang selama ini membelenggu kebebasan perempuan dalam berekspresi.

Di beberapa tempat, anggapan dan stigma terus bermunculan terhadap kaum perempuan yang berani keluar dan berjuang. Beberapa perempuan lain, merasa menyerah dengan konstruksi sosial yang menjerembabkan mereka ke ruang ketidak-berdayaan. Namun, patutkah perempuan hanya mengeluhkan budaya patriarki yang susah untuk dihilangkan itu?.

Rasa-rasanya, pekerjaan rumah bagi perempuan untuk tetap memperjuangkan posisinya dalam kehidupan bermasyarakat, masih harus dilakukan agar perubahan bisa terus terjadi, paling tidak dalam diri perempuan itu sendiri. Dengan harapan, bisa membawa dampak dalam lingkungan kehidupan yang lebih luas.

Perempuan tidak bisa terlena dengan posisinya dalam negara saat ini. Walau bukan berarti semua perubahan dan pencapaian tidak perlu disyukuri. Rasa syukur harus membawa kita bisa lebih dan lebih lagi. Dengan berdaya, dan berani menciptakan perubahan, perempuan mampu mempengaruhi dirinya sendiri, supaya terus melakukan gerakan dalam mengembangkan kemampuan diri.

Sebab, perempuan kelak akan menjadi sumber kehidupan untuk menjembatani pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik dalam melihat posisi perempuan bagi generasi selanjutnya. Penting untuk memiliki pemahaman yang baik agar perempuan bisa menjadi kunci utama untuk membuka belenggu bagi perempuan di masa datang.

Selamat hari perempuan dunia.

Tags: perempuandepan
ShareTweetSend

Related Posts

zonautara.com
OPINI

COVID-19 itu mengerikan. Perubahan iklim bisa lebih buruk

1 October 2020

...

OPINI

Menjaga skala usaha industri nasional di tengah pandemi covid-19

24 September 2020

...

Discussion about this post

Facebook Twitter Instagram Youtube

Redaksi

Kelurahan Mongkonai, Kecamatan Mongkonai Barat, Kotamobagu.
Email: [email protected]
[email protected]

  • Tentang Kami
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Data Pribadi

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.