Penilaian ulang kebijakan AS terhadap China oleh Kongres AS diperkirakan akan dimulai awal bulan depan.
Dalam pemungutan suara dengan hasil 365-65, DPR AS mengeluarkan resolusi pada hari Selasa (11/1) untuk membentuk Komite Khusus terkait China. Ketua DPR Kevin McCarthy telah menunjuk anggota DPR dari Partai Republik Mike Gallagher untuk mengetuai komite itu.
“Banyak orang yang tertarik. Saya berbicara kepada kaukus Republik pagi ini dan banyak yang menyatakan minatnya. Saya optimistis kita akan memiliki sekelompok anggota yang cukup serius dengan pengalaman yang luas, yang relevan dengan isu yang kita hadapi sekarang,” kata Gallagher dalam wawancara dengan VOA Mandarin.
Gallagher mengatakan kepada VOA bahwa komite itu diperkirakan akan menggelar sidang pertamanya pada awal Februari dan akan terdiri dari sekelompok anggota DPR dari kedua partai.
“Anggota dari Partai Demokrat yang menyatakan ketertarikan mereka untuk bergabung adalah orang-orang yang saya hormati dan memiliki pengalaman yang sesuai untuk komite ini,” ujarnya.
Sebelum pemungutan suara dilakukan, McCarthy mengatakan, “Kita menghabiskan waktu puluhan dekade untuk meloloskan berbagai kebijakan yang menyambut baik China ke dalam sistem global. Sebagai imbalannya, China telah mengekspor penindasan, agresi, dan anti-Amerikanisme. Kini, kekuatan militer dan ekonominya berkembang dengan mengorbankan kebebasan dan demokrasi di seluruh dunia.”
Ia mengatakan, komite itu akan menelaah kebijakan-kebijakaan yang patut diubah.
“Kebijakan-kebijakan ini tidak dimulai oleh pemerintahan ini, namun pemerintahan saat ini jelas memperburuknya. Kebijakan mereka telah memperlemah perekonomian kita dan membuat kita rentan akan ancaman China. Tapi kabar baiknya – ada konsensus bipartisan bahwa era mempercayai China yang Komunis sudah usai.”
Juru bicara kementerian luar negeri China tidak berkomentar terhadap pembentukan komite itu hari Rabu. Wang Wenbin mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pers rutin bahwa ia berharap politisi AS akan memandang hubungan AS dengan Beijing “secara obyektif dan rasional” dan akan membuat kebijakan yang menguntungkan kedua negara.
Sementara kolom opini yang diterbitkan hari Rabu oleh surat kabar pemerintah Global Times terdengar lebih skeptis dengan menuduh komite itu memiliki “nada ideologis yang kuat” dan khawatir hal itu dapat memicu “opini masyarakat yang anti-China.” [rd/lt]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia