Alec Baldwin akan Didakwa dengan Pasal Pembunuhan dalam Kasus Penembakan Halyna Hutchins

Redaksi ZU
Penulis Redaksi ZU



zonautara.com

Jaksa pengumumkan pada hari Kamis (19/1) bahwa aktor Hollywood Alec Baldwin dan seorang ahli senjata akan didakwa dengan pasal pembunuhan tidak disengaja dalam kasus penembakan ahli sinematografi Halyna Hutchins yang tewas di lokasi syuting film di New Mexico tahun 2021 lalu.

Jaksa Wilayah Santa Fe Mary Carmack-Altwies mengeluarkan pernyataan yang berisi dakwaan terhadap Baldwin dan Hannah Gutierrez Reed, yang mengawasi persenjataan yang digunakan di lokasi syuting.

Hutchins meninggal dunia tak lama setelah tertembak pada sesi latihan untuk syuting film koboi berjudul “Rust” di sebuah kawasan peternakan di pinggiran Santa Fe pada 21 Oktober 2021. Baldwin mengarahkan pistol ke arah Hutchins ketika senjata api itu meletus, menewaskannya dan melukai sang sutradara, Joel Souza.

Pihak berwenang mengatakan, asisten sutradara David Halls telah menandatangani perjanjian di mana ia mengaku bersalah atas dakwaan kelalaian dalam penggunaan senjata mematikan.

Sherif Santa Fe County Adan Mendoza, yang memimpin penyelidikan awal kematian Hutchins, menggambarkan “tingkat kelalaian” yang terjadi di lokasi syuting. Namun ia membiarkan jaksa untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan dakwaan kriminal dalam peristiwa itu, setelah menyampaikan penyelidikan selama satu tahun Oktober lalu. Laporan itu tidak menjelaskan asal-usul keberadaan peluru tajam di lokasi syuting.

Baldwin, yang terkenal berkat perannya dalam serial “30 Rock” dan “The Hunt for Red October, serta aksi komediknya meniru perangai Presiden Donald trump dalam acara “Saturday Night Live, menggambarkan peristiwa itu sebagai “kecelakaan tragis.”

Ia mencoba membersihkan namanya dengan menuntut orang-orang yang terlibat dalam pengurusan dan pemasokan senjata api berpeluru itu, yang telah memberikannya senjata tersebut. Baldwin, yang juga duduk sebagai salah satu produser “Rust,” mengaku ia diberitahu bahwa pistol itu aman.

Dalam gugatan hukumnya, Baldwin mengatakan bahwa ketika ia sedang menentukan arah kamera bersama Hutchins dalam sesi latihan untuk salah satu adegan, ia mengarahkan pistol itu sesuai arahan Hutchins, menarik dan melepaskan pelatuk senjata, yang kemudian melepaskan peluru.

Kantor Penyelidik Medis New Mexico menentukan bahwa penembakan itu merupakan sebuah kecelakaan, menyusul rampungnya proses autopsi dan peninjauan laporan penegak hukum.

Keluarga mendiang Hutchins – suaminya, Mathhew, dan putranya, Andros – menyelesaikan gugatan terhadap para produser film Rust melalui sebuah perjanjian yang bertujuan untuk dapat memulai kembali proses produksi film tersebut dengan keterlibatan Matthew sebagai produser eksekutifnya.

“Rust” sendiri dilanda masalah sejak awal Oktober 2021, di mana tujuh kru film itu meninggalkan lokasi syuting hanya beberapa jam sebelum penembakan fatal itu terjadi di tengah perselisihan tentang kondisi kerja.

Kematian Hutchins telah memengaruhi negosiasi mengenai ketentuan keselamatan dalam kontrak serikat kru film dengan produser Hollywood dan mendorong para sineas untuk memilih penggunaan teknologi 3D komputer untuk menggambarkan adegan tembakan daripada menggunakan senjata api asli dengan amunisi kosong demi meminimalkan risiko. [rd/jm]

Sumber



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat




Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
Share This Article
Leave a comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com