Zonautara
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network
No Result
View All Result
Zonautara
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network
No Result
View All Result
Zonautara
No Result
View All Result
Home PERISTIWA PRESS REVIEW

Polandia Pertimbangan Kirim Tank ke Ukraina Meskipun Tanpa Persetujuan Jerman

by Redaksi ZU
A A

Baca Pula:

‘Sangat Sedih’ dengan Gempa di Turki dan Suriah, Biden Janjikan Bantuan

7 February 2023

Dunia Harus Sadar untuk Ubah Arah Konflik dan Perpecahan

7 February 2023

Perdana menteri Polandia, Senin (23/1) mengatakan bahwa Polandia sedang membangun koalisi dengan negara-negara yang siap mengirimkan tank-tank buatan Jerman untuk Ukraina, meskipun Jerman tidak memberi persetujuan resmi untuk pengiriman tersebut.

Mateusz Morawiecki mengatakan kepada wartawan bahwa Polanda akan meminta izin Jerman, tetapi permintaan izin dari Jerman itu merupakan kepentingan sekunder.

“Kami terus menekan pemerintah di Berlin untuk menyediakan tank Leopardnya,” kata Morawiecki.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan kepada saluran televisi Prancis LCI pada hari Minggu bahwa jika Polandia akan meminta izin untuk mengirimkan tank-tank Leopard 2 buatannya ke Ukraina, “kami tidak akan menghalangi.”

Sebelum komentar Baerbock itu, Jerman bersikap enggan untuk mengirimkan Leopard 2 ke Ukraina atau menyetujui pengiriman tank tersebut oleh negara-negara yang membelinya dari Jerman.

Ukraina telah lama mengupayakan tank-tank berat untuk memerangi pasukan Rusia yang menggunakan tank yang lebih modern daripada yang tersedia dalam arsenal Ukraina.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan kepada VOA pekan lalu bahwa pasukan Ukraina akan memulai pelatihan untuk menggunakan tank-tank Leopard 2 di Polandia.

Kanselir Jerman Olaf Scholz hari Minggu tidak mengatakan apakah Jerman akan setuju untuk menyediakan tank-tank tempur untuk Ukraina. Tetapi kantor berita Reuters melaporkan bahwa ia mengatakan keputusan semacam itu akan diambil secara terkoordinasi dengan para sekutu, termasuk AS.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan ia tidak mengesampingkan kemungkinan mengirimkan tank Leclerc ke Ukraina. Namun ia memperingatkan bahwa pengiriman tank itu tidak boleh membahayakan keamanan Prancis atau mengeskalasi perang antara Ukraina dan Rusia.

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly hari Minggu (22/1) mengatakan dalam wawancara dengan Sky News bahwa ia ingin melihat Ukraina “diperlengkapi dengan hal-hal seperti Leopard 2.”

Michael McCaul, anggota fraksi Republik yang baru diangkat sebagai ketua Komisi Urusan Luar Negeri DPR AS, mengatakan dalam acara televisi ABC “This Week” bahwa AS harus menawarkan tank tempur beratnya, Abrams, untuk Ukraina guna mendorong Jerman agar mengirimkan Leopard 2 juga. “Hanya satu tank Abrams akan cukup untuk mendorong para sekutu, terutama Jerman, untuk membuka inventaris tank mereka sendiri untuk perang melawan Rusia,” katanya.

Senator dari partai Demokrat Chriss Coons juga mengatakan kepada ABC bahwa sekaranglah waktunya untuk mengesampingkan kekhawatiran AS mengenai pengiriman Abrams.

“Saya respek karena para pemimpin militer kita menganggap Abrams sebagai platform yang terlalu canggih, terlalu mahal, untuk dimanfaatkan seperti Leopard, tetapi kita perlu terus bekerja sama dengan sekutu dekat kita dan bergerak maju dalam langkah yang selaras.” [uh/ab]

Sumber


Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
Tags: beritavoaKrisis di Ukrainaeropapolitik
ShareTweetSend

Related Posts

PRESS REVIEW

‘Sangat Sedih’ dengan Gempa di Turki dan Suriah, Biden Janjikan Bantuan

7 February 2023

...

PRESS REVIEW

Dunia Harus Sadar untuk Ubah Arah Konflik dan Perpecahan

7 February 2023

...

Discussion about this post

Facebook Twitter Instagram Youtube

Redaksi

Kelurahan Mongkonai, Kecamatan Mongkonai Barat, Kotamobagu.
Email: [email protected]
[email protected]

  • Tentang Kami
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Data Pribadi

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.