Dua organisasi HAM mengatakan dalam laporan yang diterbitkan pada Kamis (13/4) bahwa Iran mengeksekusi sedikitnya 582 tahanan tahun lalu, jumlah terbanyak di negara itu sejak 2015.
Iran Human Rights yang berbasis di Norwegia dan Together Against the Death Penalty yang berbasis di Paris mengatakan, jumlah eksekusi telah meningkat 75% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kedua kelompok itu mengatakan dalam laporan mereka bahwa Iran menggunakan hukuman mati sebagai cara untuk mengintimidasi dan menindas orang-orang guna mempertahankan kekuasaan mereka.
Laporan itu menyebutkan sekitar separuh dari eksekusi itu adalah untuk dakwaan pembunuhan.
Seraya menyebut protes yang dimulai pada bulan September lalu menyusul kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi, kedua organisasi HAM itu mengatakan empat demonstran telah dieksekusi dan 100 lainnya “masih berisiko menghadapi tuntutan hukuman mati, vonis hukuman mati dan eksekusi.” [uh/ab]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia