China dan Singapura akan menggelar latihan militer bersama paling cepat pekan ini. Dilansir oleh Reuters, latihan itu akan menjadi latihan bersama pertama sejak 2021 pada saat Beijing memperkuat hubungan pertahanan dan keamanan dengan Asia Tenggara, kawasan yang memiliki hubungan kuat dengan para sekutu Amerika Serikat (AS).
Angkatan Laut China akan mengerahkan Yulin, kapal perusakan yang dilengkapi misil dan dan kapal pencari tambang, Chibi, dalam latihan bersama yang rencananya berlangsung dari akhir April hingga awal Mei, kata Kementerian Pertahanan China dalam pernyataan yang diunggah di situs webnya, Senin (24/4).
Kementerian Pertahanan China tidak memberi informasi lokasi latihan bersama.
Dua tahun lalu, China dan Singapura menggelar latihan militer bersama di perairan internasional di ujung selatan Laut China Selatan. Latihan itu adalah kelanjutan dari penandatanganan perjanjian pertahanan bilateral pada 2019, yang mencakup latihan-latihan militer dalam skala yang lebih besar antar Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara kedua negara.
Kerja sama militer China dan Singapura yang makin erat terjadi pada saat ketegangan di Laut China Selatan meningkat. Wilayah seluas 3,5 juta kilometer persegi itu sering dikunjungi Angkatan laut negara-negara barat, termasuk kapal-kapal perang AS yang melakukan operasi kebebasan bernavigasi.
Tindakan-tindakan militer Barat itu kerap membuat China berang. China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, meski ada putusan hukum internasional yang berlaku sebaliknya.
Agustus tahun lalu, militer AS menggelar latihan militer Super Garuda Shield dengan Indonesia yang diperluas dengan partisipasi Singapura, Jepang dan Australia, untuk pertama kalinya.
Pada saat yang sama, China mengirim jet-jet pengebom ke Thailand untuk latihan udara bersama dengan kode Falcon Strike 2022. Kedua negara mengatakan latihan-latihan yang digelar di timur laut Thailand dekat perbatasan Laos, hanya untuk membela diri.
Latihan-latihan pada musim panas lalu juga dilaksanakan di tengah memanasnya ketegangan di Selat Taiwan menyusul kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan. China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya.
Peningkatan hubungan militer China di Asia Tenggara diperkirakan akan menantang pengaruh yang sudah dibangun oleh AS dengan negara-negara termasuk Singapura dan Indonesia di tahun-tahun mendatang. [ft]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia