Kepolisian Belgia, pada Kamis (4/5), menangkap tujuh orang yang diduga mendukung kelompok teroris ISIS dan berencana melakukan “serangan teroris,” kata jaksa penuntut.
Hampir semua tersangka berasal dari etnis Chechnya, dan tiga di antaranya berkewarganegaraan Belgia, kata jaksa dalam sebuah pernyataan.
“Target pasti dari serangan yang direncanakan belum ditentukan,” kata pernyataan tersebut.
Polisi, didukung oleh unit elit, menggerebek sembilan alamat berbeda di sejumlah kota di Belgia barat dalam operasi yang dipimpin oleh seorang hakim investigasi yang khusus menangani kasus terorisme.
Hakim kemudian akan memutuskan jika terdapat bukti yang cukup untuk menuntut para tersangka. “Tuntutan yang mungkin (disematkankan kepada para tersangka) adalah percobaan pembunuhan teroris, berpartisipasi dalam kegiatan kelompok teroris dan persiapan serangan teroris,” tulis pernyataan tersebut.
Jaksa menambahkan bahwa ketujuh orang yang ditangkap “diduga mempersiapkan serangan teroris di Belgia.” Mereka semua “termasuk ke dalam kelompok pendukung ISIS garis berat.”
Juru bicara kantor kejaksaan federal, Eric Van Duyse, mengatakan kepada AFP bahwa “para tersangka menarget sebuah institusi yang berlokasi di Belgia” dan “telah aktif mencari senjata.”
Penggerebekan yang dilakukan polisi itu berlangsung di Ghent dan kota yang lebih kecil seperti Roeselare, Menen, Ostend dan Wevelgem.
Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas aksi bom bunuh diri di Belgia pada 22 Maret 2016 yang menarget bandara Brussels dan metro di Brussels. Serangan tersebut menewaskan 32 orang dan melukai ratusan lainnya. [my/rs]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
