bar-merah

Suhu di Vietnam capai 44,1 derajat celcius, catat rekor tertinggi

Suhu
Susana di Kota Ho Chi Minh, Vietnam (Foto: Pexels.com/Markus Winkler)

ZONAUTARA.com – Vietnam baru-baru ini mencatat suhu tertinggi yang pernah tercatat dalam sejarah, mencapai lebih dari 44 derajat Celcius atau 111 derajat Fahrenheit. Para ahli mengkhawatirkan bahwa suhu tersebut kemungkinan akan terus meningkat karena adanya perubahan iklim yang terjadi. Rekor ini terjadi di provinsi Thanh Hoa, di mana para pejabat telah memperingatkan orang-orang untuk tetap berada di dalam rumah selama waktu terpanas sepanjang hari.

Negara-negara di Asia Tenggara juga mengalami cuaca yang sangat panas, seperti Thailand yang melaporkan suhu udara yang mendekati rekor, yaitu 44,6 derajat Celcius di provinsi barat Mak. Myanmar juga mencatat suhu tertinggi dalam satu dekade terakhir, yaitu 43,8 derajat Celcius di sebuah kota di bagian timur.

Menanggapi rekor suhu yang terjadi di Vietnam, pakar perubahan iklim, Nguyen Ngoc Huy, mengatakan bahwa kondisi cuaca ekstrem semacam ini sangat mengkhawatirkan mengingat konteks perubahan iklim yang terus terjadi. Dia juga memperkirakan bahwa rekor cuaca panas akan terus terjadi dan menegaskan bahwa model iklim ekstrem yang telah diprediksi benar-benar terjadi.

Suhu panas yang tinggi telah memaksa orang-orang di Vietnam untuk menyesuaikan jadwal kerja mereka. Di kota Danang, petani Nguyen Thi Lan mengatakan bahwa suhu panas memaksa para pekerja untuk mulai bekerja lebih awal dan selesai pada pukul 10:00. Rekor suhu Vietnam sebelumnya adalah 43,4 derajat Celcius yang terjadi di provinsi Ha Tinh empat tahun yang lalu.

Berbagai kota di dunia alami suhu panas

Negara lain juga mengalami suhu panas yang ekstrem, seperti Dhaka, ibu kota Bangladesh, yang mencatat suhu tertinggi sejak tahun 1960-an. Pihak berwenang India juga melaporkan bahwa beberapa wilayah di negaranya mengalami suhu tiga atau empat derajat di atas normal.

Para ilmuwan iklim telah mengatakan bahwa target suhu global yang penting kemungkinan besar akan terlewatkan. Meskipun pemerintah-pemerintah sebelumnya telah sepakat untuk menghindari kenaikan suhu global di atas 1,5 derajat Celcius, namun dunia telah menghangat sebesar 1,1 derajat Celcius.

Para ahli memperkirakan bahwa suhu dunia kemungkinan akan menembus 1,5 derajat Celcius pada tahun 2030-an. Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim PBB juga telah mengingatkan bahwa setiap peningkatan suhu global akan meningkatkan risiko bencana alam yang terjadi secara bersamaan.

Pada bulan April, Spanyol mencatat suhu terpanas yang pernah terjadi pada bulan tersebut, mencapai 38,8 derajat Celcius di bandara Cordoba di bagian selatan negara tersebut.

Seiring dengan meningkatnya suhu tertinggi yang tercatat di beberapa wilayah dunia, data menyebut bahwa ada peningkatan suhu global yang terjadi dalam 10 tahun terakhir. Menurut data dari NASA, 2020 adalah tahun terpanas kedua yang pernah tercatat di Bumi, setelah 2016. Selain itu, lima tahun terpanas yang pernah tercatat di Bumi semuanya terjadi dalam dekade terakhir ini.

Peningkatan suhu global yang terjadi dalam dekade terakhir ini telah menyebabkan dampak yang serius pada lingkungan dan kesehatan manusia. Beberapa di antaranya adalah meningkatnya kekeringan, kebakaran hutan, kenaikan permukaan air laut, banjir, dan peningkatan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem seperti topan, badai, dan gelombang panas.

Untuk mengatasi dampak-dampak tersebut, banyak negara dan organisasi internasional telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang menjadi penyebab utama perubahan iklim. Salah satunya adalah melalui implementasi teknologi hijau dan energi terbarukan.

Peningkatan suhu global telah terjadi di seluruh belahan dunia, dan suhu tertinggi tercatat di berbagai negara dan wilayah. Namun, pada beberapa tahun terakhir, beberapa wilayah Asia, termasuk India dan Pakistan, sering mengalami suhu ekstrem yang sangat tinggi selama musim panas.

Pada tahun 2020, Baghdad, Irak mencatat suhu tertinggi yang pernah tercatat di sana dengan mencapai 125 derajat Fahrenheit (51,7 derajat Celsius). Selain itu, wilayah-wilayah di Amerika Selatan dan Afrika juga telah mencatat suhu tertinggi yang pernah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Perlu dicatat bahwa peningkatan suhu global berdampak pada seluruh dunia, dan setiap kenaikan suhu di satu wilayah dapat berdampak pada wilayah lainnya.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com