bar-merah

Warga pertanyakan pembangunan jalan usaha tani di Desa Matayangan

ZONAUTARA.com — Pembangunan jalan usaha tani (JUT) di Desa Matayangan, Kecamatan Dumoga Barat, Kabupaten Bolmong, dikeluhkan warga, karena tidak menggunakan plank proyek atau papan informasi, sebagaimana syarat proyek yang menggunakan dana pemerintah.

Dari informasi yang dirangkum, proyek JUT itu bersumber dari anggaran APBDes tahun 2023.

Ketika ditemui warga Desa Matayangan yang mempertanyakan proyek JUT tersebut, menjelaskan bahwa

“Setahu kami setiap pekerjaan fisik yang dibiayai oleh negara itu wajib memasang papan informasi atau plank proyek,” ungkap salah satu warga Desa Matayangan yang enggan meminta namanya tidak ditulis.

Menurutnya, pemasangan papan informasi berdasarkan regulasi yang berlaku, tujuannya agar masyarakat bisa mengetahui pekerjaan JUT tersebut dikerjakan swakelola atau perusahaan.

“Fungsi dari plank informasi itu bentuk transparansi anggaran sehingga masyarakat juga turut mengawasi pekerjaan JUT tersebut,” paparnya.

“Kami mohon agar Inspektorat, Kejaksaan ataupun Kepolisian memeriksa pekerjaan tersebut,” harapnya.

Selain itu, juga pekerjaan tersebut diduga tak sesuai RAB, dikarenakan baru sebulan dikerjakan sudah ada retakan.

“Sangat disayangkan pekerjaan JUT yang harus dimanfaatkan oleh masyarakat, diduga dibuat tak sesuai dengan spek yang ada,” keluhnya lagi.

Lebih jauh, kami masyarakat merasa sangat dirugikan, apabila pekerjaan JUT tersebut dibuat seakan-akan asal jadi.

“Dugaan kami, pekerjaan tersebut dikerjakan secara tertutup, sebab dari awal pekerjaan saja kami tidak tahu sumber anggarannya itu darimana,” kritiknya lagi.

Terpisah, Sangadi (kepala desa) Matayangan, Supriadi Mondo, ketika dihubungi via WhatsApp, menjelaskan kebetulan pekerjaan JUT rabatbeton di Desa Matayangan bersumber dari 2 kegiatan yaitu DAK dari Dinas Pertanian dan dari Dana Desa. Menurutnya pengerjaan jalan itu dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan secara swakelola.

“Terkait dengan ada keretakan, alangkah baiknya torang turun di lokasi untuk mo lihat langsung biar sama-sama mo simpulkan penyebabnya,” jawab Supriadi Mondo.

Menurutnya, keretakan pada pekerjaan jalan tersebut bisa saja disebabkan beberapa faktor, terutama karena jalan tersebut merupakan jalur utama pertanian di desanya.

“Masih dalam proses pengeringan cor sudah di lewati kendaraan. Tapi biarlah itu kesalahan kami,” bantahnya.

Ketika ditanyai berapa pagu anggaran JUT di Dusun II dan terkait tidak dipasangnya plank informasi hingga dugaan pekerjaan yang tak sesuai RAB, Sangadi Matayangan berkelit bahwa informasi itu sudah disampaikan.

“Dan setiap acara saya selalu sampaikan untuk pengawasan terkait material yang digunakan seperti campuran semen pada pekerjaan tersebut. Untuk selanjutnya kalau bisa kita sama-sama turun lokasi,” jawabnya sembari menambahkan bahwa pagu anggaran JUT Dusun II sebesar 122.874.000, yang bersumber dari Dana Desa, dengan panjang 170 Meter, dan lebar 2 Meter.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



TAGGED:
Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com