bar-merah

Profil Kota Kotamobagu: potensi investasi, pariwisata, dan pembangunan berkelanjutan di jantung Sulawesi Utara

Kota Kotamobagu
Tampak gambar Kota Kotamobagu dari atas, (Foto: Facebook Kota Kotamobagu).

KOTAMOBAGU, ZONAUTARA.com – Kota Kotamobagu, terletak di Provinsi Sulawesi Utara, memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan wilayah sekitarnya, terutama Kerajaan Bolaang Mongondow (Bolmong).

Sebelumnya, Kotamobagu adalah ibukota Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dan kemudian diresmikan sebagai daerah otonom pada 2 Januari 2007 berdasarkan UU No. 4 Tahun 2007.

Sejak saat itu, Kotamobagu terbagi menjadi empat kecamatan (Kotamobagu Barat, Kotamobagu Timur, Kotamobagu Utara, Kotamobagu Selatan) serta 34 desa dan kelurahan.

Meskipun merupakan kota terkecil di Provinsi Sulawesi Utara dengan luas wilayah 108,89 km², Kotamobagu memiliki potensi investasi yang menarik.

Data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kotamobagu mencatat nilai investasi hingga April 2020 sebesar Rp 37,6 Miliar, dengan sektor perdagangan dan jasa konstruksi sebagai sektor dominan.

Masjid Agung Baitul Makmur Kotamobagu, (Foto: Instagram @_ryanpangerang).

Beberapa sektor unggulan dalam perekonomian Kota Kotamobagu

Perikanan: Budidaya ikan air tawar, pengolahan hasil perikanan, dan potensi pengembangan ikan hias.

Pertanian dan Perkebunan: Fokus pada komoditas seperti kopi (dengan kawasan agrowisata), cengkeh, gula aren, kacang goyang, minyak nilam, dan tanaman buah-buahan.

Potensi Wisata: Terdapat potensi wisata, seperti Hutan Kota Bonawang di Kelurahan Mongkonai dan Air Terjun Molipungan, yang dapat mendukung sektor pariwisata.

Prioritas pembangunan Kota Kotamobagu, sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2018-2023, melibatkan tujuh aspek utama, termasuk peningkatan infrastruktur, pariwisata, kebudayaan, daya saing investasi, pertumbuhan ekonomi, kualitas pendidikan dan kesehatan, kesejahteraan masyarakat, keamanan dan ketertiban, reformasi birokrasi, serta pelestarian lingkungan dan mitigasi bencana.

Tampak samping gambar lapangan Boki Hotinimbang dari sebelah barat, (foto: Neno Karlina/Zonautara.com).

Kota Kotamobagu juga aktif dalam menciptakan kebijakan dan regulasi yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Beberapa peraturan walikota, seperti tentang pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), telah diterapkan.

Status pelaksanaan Tingkat Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di Kota Kotamobagu menunjukkan beberapa indikator, termasuk perubahan Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Kedalaman Kemiskinan, Rasio Gini, jumlah penduduk miskin, kontribusi industri pengolahan terhadap PDRB, dan lainnya.

Dengan potensi ekonomi yang berkembang dan fokus pada pembangunan berkelanjutan, Kota Kotamobagu terus berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saingnya sebagai “Kota Jasa dan Perdagangan Berbasis Kebudayaan Lokal Menuju Masyarakat Sejahtera dan Berdaya Saing.”

Sebagai bagian dari upaya Kota Kotamobagu dalam mencapai visi dan tema pembangunan yang telah ditetapkan, beberapa potensi dan inisiatif khusus diidentifikasi:

Tugu pembebasan permesta, (Foto: Lensa.news).

Potensi investasi dan ekonomi

Pertanian dan Perkebunan Berbasis Kopi: Kawasan agrowisata di Desa Bilalang I dan Bilalang II, Kotamobagu Utara, memiliki potensi ekonomi yang signifikan melalui budidaya kopi. Kopi dari dua desa tersebut memiliki rasa dan ciri khas yang unik, mendukung pengembangan agrowisata.

Perikanan: Pengembangan budidaya ikan air tawar, pengolahan hasil perikanan, dan eksplorasi potensi pengembangan ikan hias menjadi peluang investasi yang menjanjikan.

Pariwisata: Pengembangan destinasi wisata, seperti Hutan Kota Bonawang dan Air Terjun Molipungan, memberikan peluang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Prioritas pembangunan daerah

Kota Kotamobagu memiliki beberapa prioritas pembangunan daerah di antara lain, infrastruktur, pendidikan dan kesehatan, pengurangan kemiskinan dan pengangguran, keamanan dan ketertiban, reformasi birokrasi, pelestarian lingkungan dan mitigasi bencana. Berikut adalah penjabaran dari prioritas tersebut:

Infrastruktur: Peningkatan infrastruktur menjadi prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kenyamanan masyarakat. Pengembangan sarana transportasi, jaringan listrik, dan aksesibilitas menjadi fokus utama.

Pendidikan dan Kesehatan: Upaya peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hal ini termasuk program peningkatan angka partisipasi murni di tingkat SMP dan pemantauan indikator kesehatan.

Pengurangan Kemiskinan dan Pengangguran: Program untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran dengan mengimplementasikan kebijakan dan program yang mendukung kesejahteraan masyarakat.

Keamanan dan Ketertiban: Fokus pada penguatan keamanan dan ketertiban masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi penduduk dan pengunjung.

Reformasi Birokrasi: Langkah-langkah menuju birokrasi yang lebih efisien dan responsif untuk mempercepat proses pengambilan keputusan dan penyelenggaraan layanan publik.

Pelestarian Lingkungan dan Mitigasi Bencana: Upaya pelestarian lingkungan dan mitigasi bencana untuk menciptakan keseimbangan antara pembangunan dan keberlanjutan alam.

Metode penanaman cabe menggunakan kincir dan alkon, di Mogolaing, Kota Kotamobagu, (Foto: Neno Karlina).

Pencapaian dan tantangan terkini

Indeks Pembangunan Manusia (IPM): Meskipun sedikit menurun, IPM Kota Kotamobagu tetap pada tingkat yang relatif tinggi, mencerminkan upaya pemeliharaan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Rasio Gini: Tantangan dalam menjaga stabilitas indeks kedalaman kemiskinan dan rasio Gini menunjukkan perlunya strategi efektif dalam redistribusi kekayaan dan pengentasan kemiskinan.

Kontribusi Industri Pengolahan: Peningkatan kontribusi industri pengolahan terhadap PDRB menjadi indikator positif pertumbuhan ekonomi dan diversifikasi sektor industri.

Pendidikan dan Akses Internet: Peningkatan Angka Partisipasi Murni di tingkat SMP dan penetrasi internet mencerminkan upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan konektivitas di era digital.

Pelestarian Lingkungan: Keberlanjutan lingkungan melalui program pelestarian dan pengembangan ruang terbuka hijau, seperti Hutan Kota Bonawang, menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Melalui sinergi berbagai sektor dan penerapan kebijakan yang berkelanjutan, Kota Kotamobagu terus berupaya mencapai visi sebagai pusat jasa dan perdagangan berbasis kebudayaan lokal yang menjadikan masyarakatnya sejahtera dan berdaya saing.

Sumber: https://localisesdgs-indonesia.org/profil-tpb/profil-daerah/29



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com