ZONAUTARA.com – Sebanyak 12 orang penumpang dan anak buah kapal (ABK) Kapal LCT Bora V yang hilang kontak di perairan antara Pulau Biaro dan Tagulandang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) minggu malam, ditemukan. Dua diantaranya meninggal dunia.
Dari 12 orang yang ditemukan KM Mitra Bahari sedang terapung dengan pelampung di pulau Batang Dua, perairan Ternate, delapan orang merupakan ABK dan dua lainnya sopir yang ikut menumpang kapal naas tersebut.
Para penumpang ini kemudain dijemput kapal milik Satpolair KP Baladewa dan dibawa ke Pelabuhan Bitung untuk diberi penanganan dan perawatan di rumah sakit.
Ada perbedaan data sebelumnya dari jumlah manifest penumpang yang setelah dikonfirmasi ke nahkoda kapal yang selamat, dia ternyata membawa 10 ABK dan 8 penumpang yang ikut dalam pelayaran Kapal LCT Bora V, dari Pelabuhan Bitung ke Pulau Tagulandang membawa mesin milik PLN.
Identitas dua korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia yakni Defilio Sundame sebagai Mualim II, dan Selsius Mangantar seorang sopir. Sementara enam korban lainnya belum diketahui nasibnya.
Pencarian Korban Kapal LCT Bora V, yang dinyatakan hilang, sudah dilaksanakan sejak Senin (22/1/2024), dengan melibatkan berbagai unsur baik dari Syahbandar Taguladang, Basarnas Manado yang menurunkan KN Bima Sena, masyarakat, KPLP Bitung dengan KN Gandewa, Dirpolairud dengan KP. Baladewa, serta KAL Tedung Naga milik Satrol Lantamal VIII.
Pada hari ketiga pencarian, Menurut Kepala Kantor Basarnas Manado Monce Brury, dalam keterangan persnya Selasa (23/1/2024) menjelaskan bahwa pasca ditemukannya para korban di perairan Ternate, maka pencarian diperluas.
“Kami akan berkoordinasi dengan SAR di Ternate untuk pencarian, karena sebagian besar lokasi penemuan korban masuk ke wilayah itu,” kata Brury.
Terkait dengan masih adanya korban yang dinyatakan hilang, Brury memastikan pencarian masih terus dilanjutkan. Meski begitu ia menjelaskan beberapa kendala yang ditemui selama pencarian.
Menurut Brury, kendala pertama itu diakibatkan cuaca buruk yang menghambat selama pencarian. Selanjutnya, titik lokasi awal kejadian itu yang tidak pasti.
“Kami hanya berdasarkan informasi nahkoda dengan KSOP Tagulandang, karena penyampaiannya 15 kilometer atau delapan nautical mile masuk pulau Tagulandang, itu tidak tahu persisi di sisi sebelah mana tapi itu menjadi titik duga kita,” katanya.
Menurut Brury, jika dihitung sampai dengan para korban ditemukan di sekitaran pulau Batang Dua Ternate, kurang lebih kalau ditarik lurus ada sekira 62 nautica mile.
“Hanya dalam waktu dua hari, arus permukaan sangat kuat karena korban ini bukan berada di lifecraft, tapi pelampung,” kata Brury menjelaskan.
Untuk berapa lama lagi pencarian, Brury memastikan mengikuti sesuai aturan yang ada, selama tujuh hari.
“Pencarian ini bukan berarti kapal harus terus bergerak, tetapi dengan mengirim atau menyampaikan informasi itu sudah mencari karena masuk wilayah Ternate itu, banyak kapal ikan yang melintas,” tuturnya, sambil berharap korban lainnya bisa ditemukan dengan selamat.
Daftar nama korban
Yang selamat/masih hidup :
- James Malumbot (Nahkoda).
- Meikel Makakombo (sopir).
- Ronald Pontomudis (sopir).
- Handri Erkal Rama Lalelorang. (abk/juru mudi).
- Fransiskus Age alias pedot (sopir).
- Christenly Ganap (abk/juru masak).
- Alfa Juliano Pangaila (abk/masinis II).
- Tonny Napoleon Boarneges Wangka (abk/juru mudi).
- Mulham Herjad (abk/juru mudi).
- Akbar (abk/olier).
Yang telah meninggal dunia :
- Defilio Sundame (mualim II).
- Selsius Mangantar (Sopir).
Adapun menurut keterangan Nahkoda jumlah keseluruhan yang ikut berangkat berlayar di atas kapal LCT. Bora V, dari pelabuhan Bitung menuju ke pelabuhan Tagulandang sebanyak 18 (delapan belas) orang.
Dengan rincian sebagai berikut:
- ABK LCT Bora V, jumlah 10 (sepuluh) orang sudah termasuk Nahkoda.
- 8 (delapan) orang pengikut terdiri dari sopir & kenek/helper.
Keterangan : - 10 (sepuluh) orang dalam keadaan selamat.
- 2 (dua) orang dalam keadaan meninggal dunia.
- 6 (enam) orang belum ditemukan/masih dalam proses pencarian.