ZONAUTARA.com – Isra’ Miraj merupakan peristiwa yang sangat penting dalam sejarah Islam, yang mengisahkan perjalanan luhur Nabi Muhammad SAW ke langit dan surga.
Merupakan salah satu mukjizat besar yang dialami oleh Rasulullah, peristiwa ini diabadikan dalam Al-Quran dalam surah Al-Isra dan Al-Mi’raj.
Isra’, perjalanan malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa
Isra’ adalah perjalanan malam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis.
Peristiwa ini terjadi pada malam yang penuh berkah, ketika Rasulullah sedang tidur di Masjidil Haram.
Malaikat Jibril datang dan membawa Buraq, makhluk bercahaya yang lebih cepat dari kilat. Bersama Buraq, Rasulullah melakukan perjalanan melintasi langit-langit hingga mencapai Masjidil Aqsa dalam sekejap mata.
Peristiwa Isra’ menegaskan kebesaran Allah SWT dan mengukuhkan status Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya.
Selain itu, Isra’ juga menunjukkan keagungan Masjidil Aqsa sebagai salah satu tempat suci dalam Islam.
Mi’raj, perjalanan dari langit ke Sidratul Muntaha
Setelah tiba di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW melakukan Mi’raj, perjalanan ke langit yang lebih tinggi.
Dalam perjalanan ini, Rasulullah melewati tujuh langit dan bertemu dengan para nabi, termasuk Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa. Di setiap langit, Rasulullah diberi penghormatan oleh para malaikat dan mendapat petunjuk-petunjuk ilahi.
Perjalanan Mi’raj mencapai puncaknya di Sidratul Muntaha, batas tertinggi yang hanya dapat dicapai oleh Rasulullah.
Di sana, Nabi Muhammad SAW berbicara langsung dengan Allah SWT dan menerima perintah shalat lima waktu sehari semalam.
Pelajaran dari Isra’ Miraj bagi umat Muslim
Isra’ Miraj memberikan banyak pelajaran berharga bagi umat Muslim. Pertama, peristiwa ini menegaskan pentingnya iman dan kepercayaan kepada Allah SWT.
Meskipun perjalanan ini luar biasa dan sulit dipahami oleh akal manusia, umat Muslim diberi keyakinan untuk menerima mukjizat ini sebagai bagian dari keajaiban kekuasaan Allah.
Kedua, Isra’ Miraj menguatkan nilai-nilai shalat sebagai sarana komunikasi langsung antara hamba dan Sang Pencipta.
Perintah shalat lima waktu sehari semalam yang diterima oleh Rasulullah di Sidratul Muntaha menjadi landasan ibadah bagi umat Islam.
Terakhir, peristiwa Isra’ Miraj memberikan inspirasi bagi umat Muslim untuk mengejar kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah.
Rasulullah sebagai contoh terbaik menunjukkan bahwa meski diberikan ujian dan tanggung jawab yang berat, dengan ketabahan dan tawakal kepada Allah, kita dapat meraih kesuksesan dunia dan akhirat.
Dengan memperingati Isra’ Miraj, umat Muslim diingatkan akan kebesaran Allah dan diilhami untuk meningkatkan kualitas ibadah, menjalani hidup dengan kebenaran, serta terus berusaha mencapai derajat takwa dan keberkahan.