bar-merah

Masyarakat diimbau waspada ancaman sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang

Sebaran abu vulkanik terdeteksi dominan mengraha ke Barat Laut-Barat Daya, (Foto: BMKG).
Sebaran abu vulkanik terdeteksi dominan mengraha ke Barat Laut-Barat Daya, (Foto: BMKG).

SITARO, ZONAUTARA.com – Kabupaten Kepulauan Sitaro dan sekitarnya saat ini berada dalam situasi darurat akibat letusan Gunung Ruang yang menghasilkan sebaran abu vulkanik berbahaya.

Berdasarkan pemantauan BMKG dan data citra satelit, letusan tersebut telah teridentifikasi mencapai ketinggian lebih dari 10 kilometer. Sebaran abu vulkanik dari letusan ini terus bergerak dominan ke arah Barat.

Pada tanggal 30 April 2024, jam 02.30 hingga 09.00 Wita, data dari citra satelit cuaca Himawari dan radar cuaca menunjukkan pergerakan sebaran abu vulkanik yang sudah mencapai wilayah Kota Manado, Kabupaten Minahasa, dan Kabupaten Minahasa Selatan.

Hal ini mengindikasikan bahwa dampak dari letusan Gunung Ruang tidak hanya terbatas pada wilayah sekitar gunung tersebut, tetapi juga dapat dirasakan di daerah yang lebih jauh.

Sebaran abu vulkanik terdeteksi dominan mengraha ke Barat Laut-Barat Daya, (Foto: BMKG).
Sebaran abu vulkanik terdeteksi dominan mengraha ke Barat Laut-Barat Daya, (Foto: BMKG).

Sumber BMKG.

BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado memberikan imbauan kepada pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat yang berada di wilayah terdampak untuk senantiasa waspada dan mengantisipasi dampak yang dapat terjadi.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi terkini mengenai prakiraan cuaca dan peringatan dini melalui berbagai kanal informasi resmi BMKG, seperti aplikasi @infoBMKG, media sosial Facebook BMKG Sulawesi Utara, Instagram @infocuaca_sulut, nomor WhatsApp 081143200877, dan situs web resmi BMKG.

Pergerakan angin juga menjadi faktor penting dalam penyebaran abu vulkanik. Analisis data pengamatan udara atas menunjukkan bahwa angin pada ketinggian tertentu bergerak dari arah Timur hingga Tenggara, Tenggara hingga Selatan, Timur hingga Selatan, dan Timur Laut hingga Timur.

Informasi ini penting untuk dipahami agar dapat memperkirakan arah dan intensitas sebaran abu vulkanik di berbagai wilayah terdampak.

Kepala Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi, Dhira Utama, bersama dengan Pengamat Meteorologi Geofisika Muda Ben Arther Molle, menegaskan pentingnya kesigapan dan kewaspadaan semua pihak dalam menghadapi situasi ini.

Diharapkan dengan adanya imbauan dan informasi yang disampaikan secara transparan dan terperinci, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga keselamatan dan kesehatan mereka serta mengurangi dampak negatif dari sebaran abu vulkanik ini.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com