bar-merah

ZONAUTARA.com ikut berkomitmen jaga satwa dan lingkungan di tanah Totabuan

Perwakilan ZONAUTARA.com saat menandatangi ikrar bersama sebagai komitmen menjaga satwa dan lingkungan di tanah Totabuan, (Foto: ZONAUTARA.com/Yegar Sahaduta).
Perwakilan ZONAUTARA.com saat menandatangi ikrar bersama sebagai komitmen menjaga satwa dan lingkungan di tanah Totabuan, (Foto: ZONAUTARA.com/Yegar Sahaduta).

KOTAMOBAGU,ZONAUTARA.com – Sebagai media yang memberikan perhatian terhadap isu-isu lingkungan dan konservasi, ZONAUTARA.com ikut berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan satwa liar.

Hal tersebut tercermin dalam keikut-sertaan ZONAUTARA.com menanda-tangani ikrar bersama hasil kegiatan Moyosingog: Khalifah dan Perlindungan Satwa Liar di Sulawesi Utara yang difasilitasi Yayasan Kinatouan Pelestarian Alam Sulawesi Utara melalui Program Selamatkan Yaki.

Bunyi ikrar bersama yang ditanda-tangani sebagai bentuk komitmen menjaga satwa dan lingkungan, (Foto: ZONAUTARA.com/Yegar Sahaduta).

Kegiatan yang berlangsung 6 hingga 7 Mei 2024 di ruangan Kinalang, Hotel Sutan Raja Kota Kotamobagu tersebut, melahirkan komunitas yang diberi nama Bogani Hijau Totabuan.

Komunitas ini beranggotakan seluruh peserta kegiatan yang terdiri dari, perwakilan pemuka Agama Islam di Wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), yakni penyuluh Agama, KUA, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, NU, MUI, BTNBNW, ZONAUTARA.com dari unsur media dan Program Selamatkan Yaki yang bertindak sebagai fasilitator.

Perwakilan ZONAUTARA.com saat menandatangi ikrar bersama sebagai komitmen menjaga satwa dan lingkungan di tanah Totabuan, (Foto: ZONAUTARA.com/Yegar Sahaduta).
Perwakilan ZONAUTARA.com saat menandatangi ikrar bersama sebagai komitmen menjaga satwa dan lingkungan di tanah Totabuan, (Foto: ZONAUTARA.com/Yegar Sahaduta).

Salah satu landasan hukum yang diajukan kelompok saat diskusi, yang belum dicantumkan MUI sebagai dasar fatwa MUI tentang melindungi satwa langa, (Foto: ZONAUTARA.com/Neno Karlina).

Komunitas ini digagas bertujuan untuk memberikan penyadartahuan lebih luas kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga satwa dan lingkungan sebagaimana yang menjadi perintah Agama Islam.

Komunitas ini kemudian melahirkan ikrar bersama yang berbunyi:

  1. Siap menjaga dan melindungi satwa liar serta kelestarian alam ciptaan Tuhan yang Maha Esa di bumi Totabuan.
  2. Siap mensosialisasikan pelestarian alam di tanah Totabuan.
  3. Siap mengajak dan menggerakan masyarakat untuk melindungi satwa liar di Totabuan.
  4. Siap menjadi garda terdepan dalam menjaga alam Totabuan.
  5. Siap bersinergi dengan pemerintah dan stakeholder terkait untuk pelestarian alam Totabuan.

Ikrar ini lalu ditanda-tangani secara bersama-sama sebagai bentuk komitmen untuk menjaga satwa dan alam di bumi Totabuan.

Program Selamatkan Yaki gelar Loka Karya dengan tema Moyosingog: Khalifah dan Perlindungan Satwa Liar, di ruangan Kinalang, Hotel Sutan Raja, Kota Kotamobagu, (Foto: ZONAUTARA.com/ Neno Karlina).
Program Selamatkan Yaki gelar Loka Karya dengan tema Moyosingog: Khalifah dan Perlindungan Satwa Liar, di ruangan Kinalang, Hotel Sutan Raja, Kota Kotamobagu, (Foto: ZONAUTARA.com/ Neno Karlina).

Supervisor Program Selamatkan Yaki, Yunita Siwi, mengaku senang dan sangat mendukung. “Kalau dari unsur agama bertindak, potensi umat untuk mendengar lebih besar, makanya dasar dari pesan-pesan konservasi yang ada di Al-Quran kuat,” ucap Yunita.

Ia berharap, dengan demikian masyarakat bisa mengakui serta melindungi satwa liar terutama yang dilindungi.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com