SITARO, ZONAUTARA.com – Sejak dilanda bencana banjir lahar dingin di Kali Batuawang, Kelurahan Bebali, pada, Kamis, 13 Juni 2024, jaringan telekomunikasi di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) terganggu. Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kepulauan Sitaro, segera berkoordinasi dengan PT Telkom dan Telkomsel untuk menormalkan jaringan, sebelum dampaknya meluas hingga kepada pelayanan masyarakat.
Setidaknya empat hari jaringan telekomunikasi di Pulau Siau bermasalah, barulah pada 17 Juni 2024 malam, jaringan kembali normal. Sebelumnya untuk tetap mempertahankan telekomunikasi, jaringan di Pulau Siau yang sudah menggunakan Fiber Optik terpaksa menerapkan sistem yang lebih lambat.
Kepala Dinas Kominfo Sitaro, Stanly Tukunang, menyampaikan penyebab utama karena terputusnya jaringan kabel fiber optik akibat bencana banjir lahar dingin di Kelurahan Bebali. Saat perbaikan, pemerintah bersama mitra kerja menemui kendala, ini dikarenakan posisi kabel terkubur material Gunungapi.
“Saat terjadi bencana pemerintah langsung berkoordinasi dengan PT. Telkom dan PT. Telkomsel untuk upaya perbaikan dan penormalan jaringan. Butuh beberapa hari karena posisi kabel waktu itu tertimbun material,” kata Tukunang, lewat media perpesanan saat dihubungi, Selasa, 18 Juni 2024.
Upaya pemerintah, ungkap Stanly, bersama PT. Telkom dan PT. Telkomsel barulah bisa dilaksanakan setelah sebagian material banjir lahar dingin bisa dikeruk. Ini menjadi alasan sehingga jaringan telekomunikasi baru bisa normal beberapa hari setelah bencana.
“Untuk tetap menjaga jaringan telekomunikasi PT. Telkom dan PT. Telkomsel menggunakan sistem radio sehingga di wilayah Siau tetap memiliki jaringan internet walaupun dengan kuilitas rendah,” kata Tukunang lagi.
“Hari Senin (17 Juni 2024) tim perbaikan dari Telkom dan Telkomsel juga bersama Kominfo melakukan penyambungan dengan mengggunakan kabel fiber optik yang baru,” tambah dia.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro kata Stanly berterimakasih kepada mitra kerja PT. Telkom dan PT. Telkomsel yang dengan cepat merespon dan berupaya untuk menormalkan jaringan sehingga dampaknya bisa terminimalisir. Meski begitu terkait dengan hal ini, ia mengaku menerima banyak keluhan dari masyarakat, sehingga perbaikan diupayakan dilakukan secepat mungkin, sebelum dampaknya meluas.
“Kami khawatir jika lebih lama maka dampaknya ke pelayanan masyarakat karena saat ini sebagian besar sistem pelayanan dari pemerintah menggunakan jaringan internet,” jelas Tukunang.
“Karenanya kami sangat berterimakasih kepada mitra kerja PT. Telkom dan PT. Telkomsel,” ungkapnya.