Seiring meningkatnya populasi lanjut usia atau lansia, semakin banyak perusahaan pembuat popok bayi yang beralih memproduksi popok untuk dewasa.
Jepang merupakan negara dengan masyarakat lansia paling maju di dunia. Jepang juga salah satu negara dengan populasi tertua di dunia. Data global dan platform intelijen bisnis Statista menunjukkan bahwa 29% total penduduk Jepang berusia di atas 65 tahun pada 2023.
Di fasilitas yang dijalankan Daio Paper di wilayah Fujinomiya, dekat tempat wisata Gunung Fuji, pengawas pabrik Naoto Sugaya mengatakan produksi di pabriknya terus meningkat dari tahun ke tahun, “berkat pertumbuhan pasar popok dewasa di Jepang”.
“Kami juga memproduksi berbagai macam popok karena jumlah pelanggan yang terus bertambah.”
Dengan meningkatnya jumlah lansia, perusahaan itu mengatakan bahwa pendapatan dari penjualan popok dewasa sudah dua kali lipat dibandingkan dengan penjualan popok bayi. Jadi, Daio kini mencurahkan lebih banyak sumber daya ke pasar baru yang sedang berkembang ini.
Terlepas dari ukuran, popok untuk dewasa memiliki perbedaan utama, karena pelanggan lebih peduli pada apa yang akan mereka kenakan. Inilah yang paling membedakan dengan memproduksi popok bayi. Pembeli juga mengandalkan popok untuk berbagai situasi, kata manajer pemasaran Daio Paper, Kenji Nakata.
Perusahaan kemudian melakukan survei. Hasilnya, calon pembeli menganggap produk perusahaan itu bermanfaat.
Nakata mengatakan, “‘Wah,’ kata mereka, ‘Kalau seperti ini, saya akan membelinya. Tidak malu untuk membawanya pulang. Jika memakai celana ini, saya bisa melakukan hobi saya, pergi memancing, bermain golf, berbelanja di Ginza.'”.
Daio Paper tidak berencana berhenti membuat popok untuk bayi, kata Nakata. Namun, menurutnya, masa depan bisnisnya jelas.
“Kami memperkirakan pasar popok dewasa akan terus tumbuh. Karena itu kami mencurahkan sumber daya perusahaan kami ke pasar tersebut dengan tujuan memperluas produk-produk ini.”
Hingga 2027, pasar popok dewasa di Jepang diperkirakan tumbuh 16% menjadi 98,9 miliar yen ($612 juta). Sebaliknya, popok bayi diperkirakan mengalami kontraksi 8% menjadi 84,6 miliar yen, menurut perusahaan riset Fuji Keizai. [ka/lt]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia