Ukraina mengumumkan hari berkabung pada 9 Juli 2024 lalu, menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah serangan rudal Rusia menewaskan sedikitnya 37 warga sipil dan melukai lebih dari 170 orang di seluruh Ukraina pada 8 Juli.
Di Kyiv, rudal Rusia menghantam dan merusak parah sebuah pusat kesehatan anak (pediatrik) terbesar di Ukraina – Rumah Sakit Anak Okhmatdyt. Serangan besar-besaran Rusia tersebut bertepatan dengan perundingan perdamaian di Moskow, di mana para pemimpin India dan Hongaria yang sedang berkunjung mencoba mencapai kesepakatan dengan Presiden Vladimir Putin, dan terjadi hanya sehari sebelum sekutu Ukraina berkumpul di Washington untuk menghadiri KTT NATO.
Namun di Rusia, baik Kremlin maupun Kementerian Pertahanan membantah pihaknya telah menyerang rumah sakit anak-anak atau sasaran-sasaran sipil lainnya di Ukraina.
Sekretaris Pers Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada tanggal 9 Juli bahwa Rusia tidak menyerang target-target sipil di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim dalam pernyataan pada 8 Juli 2024 bahwa pertahanan udara Ukraina-lah yang menghancurkan Rumah Sakit Anak Okhmatdyt dengan sebuah rudal ‘salah sasaran’.
“Banyak foto dan rekaman video yang dipublikasikan dari Kyiv mengonfirmasi tanpa keraguan adanya fakta kehancuran akibat jatuhnya rudal pertahanan udara Ukraina yang diluncurkan dari sistem rudal antipesawat di dalam kota (Kyiv).”
(Klaim Rusia) itu SALAH.
Militer Rusia telah meluncurkan rudal jelajah jarak jauh Kh-101 yang menghancurkan Rumah Sakit Anak Okhmatdyt di ibu kota Ukraina, Kyiv.
Berdasarkan bukti yang ditemukan di lokasi kejadian, termasuk pecahan rudal dengan nomor seri dan bagian kemudi, Dinas Keamanan Ukraina mengidentifikasi bahwa roket yang menghantam rumah sakit anak di Kyiv tersebut merupakan rudal jelajah strategis Kh-101.
Puluhan saksi mata terekam dalam video dan foto saat rudal Rusia Kh-101 menghantam Rumah Sakit Anak Okhmatdyt.
Pakar forensik dari Kementerian Kehakiman Ukraina menganalisis dan memverifikasi materi digital dan mereka menyimpulkan bahwa itu memang roket Rusia yang terekam dalam rekaman beberapa detik sebelum menghantam Rumah Sakit Anak Okhmatdyt.
Pakar militer independen dan jurnalis investigasi, termasuk Julian Roepcke dari surat kabar Jerman Bild juga telah menyimpulkan bahwa militer Rusia telah menghantam rumah sakit anak tersebut dengan rudal jelajah Kh-101. Roepcke menduga pesawat pengebom Rusia Tu-95 meluncurkan rudal tersebut saat terbang di atas Laut Kaspia.
Beberapa pakar membantah klaim Kementerian Pertahanan Rusia bahwa (militer) Ukraina yang meluncurkan roket dari sistem darat di negara itu.
Pakar militer menjelaskan kepada media independen Rusia Agentstvo bahwa lintasan rudal menunjukkan bahwa rudal itu tidak mungkin diluncurkan dari sistem (rudal) antipesawat yang berbasis di darat, tetapi memang diluncurkan dari pesawat terbang.
Sebuah lembaga studi perang, Institute for the Study of War (ISW), yaitu lembaga kajian yang berkantor pusat di Washington, juga menolak klaim bahwa Okhmatdyt dihancurkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina:
“Lintasan rudal dalam video dan mesin turbojet yang terlihat di bawah lambungnya cocok dengan rangka rudal Kh-101 Rusia dan tidak mendukung klaim bahwa rudal itu adalah pencegat pertahanan udara, dan rudal itu juga tidak tampak rusak oleh pencegat pertahanan udara,” demikian analisa ISW.
Moskow secara konsisten membantah bahwa mereka menargetkan warga dan infrastruktur sipil, tetapi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan internasional lainnya memverifikasi bahwa serangan Rusia telah menewaskan ribuan warga sipil Ukraina sejak invasi militer besar-besaran Rusia pada Februari 2022.
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia